Hikmah Ketika Rasulullah Lupa Bilangan Rakaat Salat Isya

apahabar.com, BANJARMASIN – Rasulullah SAW pernah lupa bilangan rakaat Salat Isya. Namun ada hikmah di balik peristiwa itu.

Alkisah, suatu ketika Rasulullah SAW menjalankan Salat Isya bersama para sahabatnya di Masjid Nabawi.

Kala itu Rasulullah bertindak sebagai imam. Ketika semuanya sudah siap, beliau memulai salat dengan takbiratul ihram dan mengakhirinya dengan salam.

Setelah salat, Rasulullah SAW berdiam diri di dalam masjid.

Hingga saat ini, beliau belum menyadari kalau rakaat salatnya kurang.

Tak ayal, para sahabat yang menjadi makmumnya menjadi bingung. Mengapa Rasulullah Salat Isya dua rakaat?

Padahal status mereka tidak musafir. Mereka menjadi menerka-nerka; apakah Rasulullah lupa atau memang ada wahyu yang baru turun dan merevisi jumlah Salat Isya menjadi dua rakaat?

Di tengah kebingungan dan kebimbangan para sahabat itu, seorang sahabat yang dijuluki Dzul Yadain –karena tangannya berukuran panjang- mendatangi Rasulullah.

Dia lalu bertanya kepada Rasulullah perihal Salat Isya yang dua rakaat itu.

“Wahai Rasulullah, apakah engkau tadi memang lupa atau kah Salat Isya kini dikurangi menjadi dua rakaat?” tanya Dzul Yadain, dilansir nu.or.id mengutip dari buku Pesona Ibadah Nabi (Ahmad Rofi’ Usmani, 2015).

Rasulullah masih belum sadar usai mendengar pertanyaan dari Dzul Yadain. Beliau masih keukeuh dan yakin bahwa Salat Isya-nya empat rakaat.

Untuk meyakinkan dirinya, Rasulullah lantas bertanya kepada para sahabatnya. Apakah dirinya Salat Isya empat atau dua rakaat?

Para sahabatnya menjawab secara serentak bahwa Rasulullah Salat Isya hanya dua rakaat.

Rasulullah baru tersadar setelah para sahabatnya mengingatkannya. Beliau langsung berdiri lagi untuk memimpin salat.

Menyempurnakan kekurangan bilangan rakaat Salat Isya-nya, agar menjadi empat rakaat.

Tidak lupa, setelah salam Rasulullah melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa). Dan ini menjadi praktik sujud sahwi yang pertama.

Dengan demikian, lupanya Rasulullah itu juga melahirkan hikmah tersendiri, yaitu sujud sahwi ketika lupa bilangan rakaat shalat.

Usai menyempurnakan bilangan rakaat Salat Isya dan melaksanakan sujud sahwi, Rasulullah mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa yang tidak luput dari lupa.

Rasulullah meminta kepada para sahabatnya untuk mengingatkannya ketika lupa.

“Apabila seseorang ragu-ragu tentang berapa hitungan rakaat atau rukun shalat yang dilaksanakannya, hendaknya dia memastikan apa yang dianggapnya benar. Lantas, hendaknya dia menyempurnakan apa yang dianggapnya kurang, kemudian mengucapkan salam dan bersujud sahwi dua kali,” kata Rasulullah.

Sumber: nu.or.id

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *