11 Ramadan, Mengenang Detik-detik Wafatnya Siti Khadijah Istri Rasulullah SAW

apahabar.com, BANJARMASIN – Hari ini 11 Ramadan 1442 H, bertepatan wafatnya Siti Khadijah istri Rasulullah SAW pada tahun ke-10 kenabian.

Siti Khadijah bin Khuwailid merupakan istri tercinta baginda Nabi Muhammad SAW.

Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliky Al Hasan dalam Kitab Al-Busyro fi manaqib sayyidati khodijah Al Kubro menulis sang Ummul Mukminin perempuan pertama yang mengakui kenabian Muhammad SAW itu menyampaikan permintaan terakhirnya.

“Ya Rasulullah Aku memohon maaf kepadamu, jika selama menjadi istrimu aku belum berbakti kepadamu,” kata Khadijah seperti dikutip Tim Hikmah detikcom dari Kitab Al-Busyro fi manaqib sayyidati khodijah Al Kubro halaman 16.

Mendengar perkataan sang istri, Rasulullah menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya.”

Kepada Rasulullah SAW, Khadijah kemudian mengatakan bahwa dia sudah tak punya apa-apalagi untuk mendukung perjuangan Islam.

Pasalnya seluruh hartanya telah habis. Sementara perjuangan Rasulullah SAW menyebarkan Islam belum selesai.

“Wahai Rasulullah seandainya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit atau jembatan, maka galilah lubang kuburku jadikanlah sebagai jembatan untuk kau menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa melanjutkan dakwahmu,” kata Khadijah, dikutip dari Buku, ‘The Perfect Istri Salehah karya Tim Happy Wife Happy Life.

Ucapan Siti Khadijah itu kian membuat hati Rasulullah SAW sang penghulu Rasul itu bersedih.

Khadijah kemudian memanggil putrinya, Fatimah Az Zahra.

Dia minta Fatimah agar memintakan sorban Rasulullah untuk dijadikan kain kaffan.

Mendengar itu Rasulullah SAW berkata, “Mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”

Padahal, kata Rasulullah, Khadijah telah mengorbankan semua hartanya untuk perjuangan syiar Islam.

Semua umat Islam waktu itu ikut menikmati. Bahkan semua pakaian kaum muslim ketika itu kebanyakan juga dari Khadijah.

Saat itu Khadijah memang salah satu orang terkaya di Kota Mekah.

Bahkan disebutkan dua pertiga kekayaan Kota Mekah adalah milik Khadijah.

Namun justru di akhir hayatnya, Khadijah tak memiliki harta sedikit pun, baju yang dia kenakan penuh tambalan. Disebutkan ada sekitar 83 tambalan.

Bahkan menjelang wafat, Khadijah pun tak punya selembar kain untuk digunakan sebagai kaffan.

Sehingga dia merasa perlu meminta kain sorban yang dikenakan Rasulullah SAW.

Sorban itu lah yang kerap dipakai Rasulullah saat menerima wahyu dari Allah SWT.

Mendengar permintaan terakhir Khadijah, Rasulullah menjawab,”Wahai Khadijah, Allah SWT menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”

Siti Khadijah wafat di pangkuan Rasulullah SAW. Sang Ummul Mukminin itu meninggal dunia saat berusia 65 tahun.

Rasulullah SAW bersama Khadijah dikarunia enam orang anak yakni Abdullah, Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah Az-Zahra, dan Ummi Kalsum.

Khadijah memiliki beberapa sifat baik dan kedudukan yang mulia.

Kebaikan hatinya membuat dirinya mau menjadi istri Nabi Muhammad, meski saat itu Nabi terbilang miskin dan tidak memiliki tempat tinggal.

Newswire

Editor: