apahabar.com, BANJARMASIN – Hidup sebagai perantau di negeri orang, tak membatasi warga Indonesia untuk tetap menyambung tali silaturahmi. Setiap memasuki Ramadan, komunitas muslim di Adelaide-Australia kerap menggelar kajian keislaman.
“Setiap bulan Ramadan Kajian Islam Adelaide (KIA) kerap menggelar ceramah agama sekaligus berbuka puasa bersama dan salat tarawih,” ujar Sadat, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Adelaide kepada apahabar.com, Sabtu (17/4) pagi.
Aktivitas keagamaan, katanya, dipusatkan pada salah satu rumah jemaah KIA. Selain secara langsung, kajian Islam juga terkadang dilakukan secara online dengan mengundang para ulama-ulama dari Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.
“Tanggal 18 April nanti, insyaallah Ustad Khairullah yang akan mengisi ceramah,” sebutnya.
Ustad Khairullah adalah seorang ulama atau tuan guru asal Martapura. Dia sendiri mengenal Tuan Guru Khairullah Zain ketika bergabung dalam pengajian online bersama jemaah Nahdlatul Ulama (NU) di Perth, Australia.
“Kebetulan saya lama di Perth dan ikut serta dalam kajian tersebut. Makanya kami undang juga di KIA,” sambungnya.
Selain ustaz Khairullah, setiap kajian akan dihadirkan pula pembicara lain pada hari-hari berikutnya.
“Ini salah satu yang rutin diadakan setiap ramadan. KIA juga mengadakan pengumpulan ZIS (Zakat, Infaq, Sadaqah) dan kegiatan halal bihalal di akhir ramadan,” jelasnya.
Kajian Islam Adelaide juga disiarkan secara virtual melalui zoom meeting. Sementara, peserta yang hadir langsung dibatasi sebanyak 50 orang untuk menaati aturan protokol kesehatan.
Tuan Guru Khairullah Zain. Foto-stimewaPenulis: Musnita Sari

Tim redaksi hancau.net, terdiri dari beberapa pemuda yang senang berkreatifitas di dalam ruangan. Khususnya di depan komputer mereka masing-masing. Jika di masa dahulu, mereka dianggap nerd. Berbeda hal nya di masa sekarang. Sekarang, hampir semua orang beraktifitas di depan layar gadget mereka. Mulai dari berbelanja, bermain, hingga bekerja. Semua dapat dilakukan di dalam satu wadah digital.