Masjid Alexandria Dibuka Saat Ramadan, Warga Muslim di AS Sambut Gembira

apahabar.com, VIRGINIA – Beribadah dengan pemberlakuan prokes masih dirasakan oleh umat Islam di Amerika Serikat, salah satunya Masjid Alexandria di Virginia. Namun para umat Islam yang berada di Negeri Paman Sam tetap bersyukur karena bisa salat berjamaah selama Ramadan di tengah pandemi.

Melansir dari ihram.co.id yang mengutip dari About Islam pada Senin (26/4), salah seorang jamaah yang salat di Masjid Alexandria, Virginia mengatakan, “Ramadan masih sedikit berbeda.”

“Meski ada pembatasan, itu tetap berkah,” tambahnya.

Imam Naeem Baig selaku direktur penjangkauan di Dar Al-Hijrah Islamic Center di Falls Churc, Virginia mengaku senang bahwa masjid akhirnya dibuka.

“Orang-orang sangat senang masjid dibuka. Ini memberi mereka kesempatan untuk bertemu dan berdoa bersama. Perasaan komunitas yang tidak bisa Anda dapatkan dengan berada di rumah,” ujar Imam Naeem.

Hal itu pula di rasakan oleh Imam Masjid Komunitas Winston Salem, di Carolin Utara yakni Khalid Abdul Fattah Grigg “Saya sangat senang bisa kembali ke masjid bersama saudara-saudari. Jika Allah (Tuhan) ingin mengambil jiwaku sekarang, aku akan merasa lengkap.”

Walaupun masjid telah dibuka beberapa kebiasaan ramadan masih belum diperbolehkan berjalan seperti buka puasa bersama komunitas.

“Saya merindukan komunitas mengundang teman dan keluarga untuk buka puasa,” ungkap Imam Rafiq Mahdi, salah satu pendiri Komunitas Muslim Knoxville, Tennessee, dan direktur penjangkauan untuk theIslamic Circle of North America, sebuah organisasi layanan sosial.

Oleh karena itu, masjid dan kelompok pengabdian muslim sudah mulai melakukan kegiatan amal dengan social distancing, termasuk mengemas kotak berisi sembako bagi yang membutuhkan.

Islamic Relief USA, sebuah organisasi kemanusiaan di Alexandria, kembali ke acara donasi makanan Ramadhan tahunan tahun ini.

Di Los Angeles, Dallas, dan Springfield, Virginia, sukarelawan dari semua agama mengemas kotak-kotak dengan barang-barang seperti pasta, tepung dan minyak.

“Latar belakang keyakinan relawan tidak membuat perbedaan bagi kami,” kata Susan Ahmed, koordinator program regional untuk Islamic Relief USA.

Penulis: Triaji

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *