Datu Kelampayan Go Hwat Nio

Terbukti Kemudian, Ini Alasan Datu Kelampayan Mengawini Go Hwat Nio

hancau – Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari diketahui pernah menikahi 11 orang wanita. Satu di antaranya adalah warga keturunan Tionghoa, yakni Go Hwat Nio.

Salah seorang ulama keturunan dari Pasangan Syekh Muhammad arsyad Al Banjari dan Datu Guwat –sebutan Go Hwat Nio-, Guru H Ahmad Daudi menuturkan Go Hwat Nio adalah seorang putri dari orang terpandang masa itu, yakni Kapten Koh Dok, seorang kapten kapal.

Mengapa Datu Kelampayan menikahi Datu Guwat? Menurut Guru Daudi ada alasan tersendiri. “Orang Cina memiliki kelembutan hati dan banyak memberikan keturunan,” ujarnya.

Alasan lainnya adalah perihal dakwah di kalangan warga keturunan Tionghoa. Dengan dipersuntingnya Tuan Guwat, maka banyak orang yang kemudian berislam dari warga Tionghoa di Kalimantan Selatan. Tak terkecuali, keluarga dari Kapten Koh Dok sendiri.

“Mertua dan saudaranya (Tuan Guwat) banyak yang memeluk Islam saat itu,” ucap Guru Daudi.

Tak hanya memeluk Islam, Kapten Koh Dok yang bernama Islam “Asy’ari” itu juga rajin menuntut ilmu agama kepada menantunya, sehingga dia kemudian dikenal sebagai seorang pemuka agama di wilayahnya dan disebut-sebut memiliki kekeramatan.

Dulu, kediamannya berada di sekitar Kelenteng Cina di jalan Veteran, Banjarmasin. Namun, makamnya berada di Pulau Penyangat, Kepulauan Riau.

Perkawinan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dengan Tuan Guwat di antaranya melahirkan Khalifah Hasanuddin.

“Dari Khalifah Hasanuddin inilah menurunkan Mufti Khalid, dan menurunkan Abdullah, kemudian menurunkan Saad, dan kemudian menurunkan Semman, kemudian menurunkan Abdul Manaf, hingga menurunkan Abdul Ghani dan kemudian menurunkan Zaini bin Abdul Ghani, yakni Guru Sekumpul, sekarang menurunkan Muhammad Amin Al Badali dan Muhammad Hafi Al Badali,” sebutnya.

Anak lainnya adalah Khalifah Zainuddin. “Khalifah Zainuddin menurunkan Muhammad Saleh, kemudian Ibrahim, kemudian mempunyai anak lagi bernama Zein dan kemudian menurunkan Irsyad hingga Irsyad mempunyai anak bernama Daudi,” kata Guru Daudi merunut nasabnya.

Adapun makam Datu Guwat tepat berada di samping makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

“Di sebelah kanan makam Syekh Muhammad Arsyad ada makam Datu Guwat, Datu Aminah (Istri dari keturunan Sultan Banjar), kemudian Kadarmanik. Jadi ada tiga (makam istri) di sana,” ucapnya.

Syekh Muhammad Arsyad sendiri mempunyai 11 istri, yakni Datu Bajut, Datu Bidur, Datu Lipur, Datu Guwat (Go Hwat Nio), Datu Turiyah, Ratu Aminah, Datu Palung, Datu Kadarmanik, Datu Markidah, Datu Liyyuhi serta Datu Dayi.

Dari 11 orang istri tersebut, 4 istri tidak memberikan keturunan, yakni Kadarmanik, Markidah, Liyuh, dan Dayi.

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *