Habib Jindan

Habib Jindan: Jangan Sombong dengan Ibadah, Bahkan pada Non Muslim

hancau — Allah SWT Maha Kuasa membolak-balikkan jalan hidup seseorang. Orang baik bisa berakhir buruk, orang buruk bisa berakhir baik. Karena itulah, Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan berpesan kepada umat Islam jangan terlalu percaya diri apalagi sombong atas amal ibadah yang telah dikerjakan.

“Karena amalan seseorang itu tergantung penutupannya,” kata Habib Jindan saat menyampaikan tausiyahnya di Dzikir Nasional di Masjid At-Tin Jakarta Timur, seperti dilansir apahabar.com dari Republika.co.id, Sabtu (8/5).

Menurut Habib Jindan banyak peristiwa di antara umat Islam yang pada masa hidupnya taat menjalankan ibadah, mulai dari shalat, puasa, sedekah, zakat, lengkap dengat amalan qiyamul lail, namun hamba itu ditakdirkan Allah SWT masuk neraka.

“Ada orang selama hidupnya melakukan amalan penghuni surga, antara dia dan surga tinggal sejengkal lagi, tetapi Allah kehendaki mental dari Islam meninggal di luar Islam ada yang seperti itu kata Rasulullah SAW,” katanya.

Tetapi, kata Habib Jindan, sebaliknya ada juga hamba Allah yang selama hidupnya tidak pernah ibadah dan gemar maksiat. Akan tetapi di akhir hidupnya Allah muliakan dia mendapat jaminan surga.

“Seumur hidup puluhan tahun yang dia kerjakan amalan ahli neraka hingga antara dia dan neraka ibaratnya tinggal sejengkal lagi. Namun takdir dan ketentuan Allah punya hal yang lain di balikkan hatinya dia bertobat meninggal dunia dalam keadaan Muslim,” katanya.

Intinya, kata Habib Jindan, ketika Allah memuliakan sesorang dengan amal ibadah dengan ketaatan jangan terlalu percaya diri sehingga dia menyombongkan diri dan menganggap orang lain ibadahnya tidak sebaik dirinya. Dan timbulah riya serta merendahkan orang lain. “Jangan GR duluan menganggap dirinya paling hebat dan jangan sombong,” katanya

Karena semua hamba Allah tidak mengetahui akhir hayat kita ditutup dengan amalan baik atau buruk, karena, semua ketentuan merupakan kehendak Allah SWT. Karena itu semua umat Islam dituntut berusaha agar dapat mempertahankan kualitas Iman dan Islam, jangan sampai di akhir hayat kehilangam Islam.

“Ketika kita dimuliakan dengan iman dengan Islam, jangan sombong, jangan mencemoohkan orang, jangan meremehkan orang lain walaupun dia tukang maksiat, walaupun dia kafir non-Muslim,” katanya.

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *