PS Barito Putera

PS Barito Putera, Berawal dari Tarkam hingga Menjadi Klub Profesional

hancau – Persatuan Sepak Bola Barito Putera, atau yang biasa disingkat PS Barito Putera. Siapa yang tidak kenal salah satu klub besar sepak bola di Kalimantan Selatan ini?

Berdiri sejak tahun 1988, dan bermarkas di stadion tujuh belas Mei Banjarmasin. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bercerita sedikit terkait sejarah dan perjalanan singkat klub bola yang terkenal memiliki supporter berjuluk Barito Mania (Bartman).

Di dalam perjalanannya, klub sepak bola Barito Putera tidak begitu saja tiba-tiba lahir dengan nama Barito Putera, namun ada sejarah di baliknya.

Perjalanan ini bermula pada tahun 1970. Ketika itu, terjadi pertandingan liga antar kampung (tarkam) di Banjarmasin. Memasuki babak final, liga tersebut mempertemukan Indrapura Muda melawan Tim Karbau Lapas, dengan Indrapura sebagai juara, mewakili Teluk Tiram.

Bangga akan kemenangan tersebut, berlanjut ke tahun 1975, Haji Abdussamad Sulaiman mendirikan klub amatir Persenus (Persatuan Sepakbola Nusantara). Persenus inilah yang menjadi kerangka awal PS Barito Putera sekarang.

Melompat ke tahun 1988. Akibat dari ketidakpuasan dengan sistem turnamen dan kompetisi sepak bola amatir, Haji Abdussamad Sulaiman memutuskan untuk membentuk klub professional yang diberi nama PS Barito Putera.

Seiring perjalanan, Barito Putera mengalami pasang surut pemain. Gelombang dan rintangan di dunia persepakbolaan tanah air pun datang silih berganti. Namun, para bartman selalu setia mendukung.

Hingga saat ini, tercatat ada 4 besar kelompok supporter setia Barito Putera. Yaitu, Barito Mania, North District Yellow Boy, Laskar Mania, dan Askar Demah Lehman (ADL).

Tercatat di tahun 2008, Barito Putera menjuarai Liga Indonesia Divisi 2.

Memasuki tahun 2015, merupakan tahun berkabung bagi klub besar ini. Pasalnya, pendiri sekaligus pencetus PS Barito Putera, yakni Haji Abdussamad Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya. Tepat 14 Juni 2015.

Walaupun Haji Abdussamad Sulaiman telah tiada, Barito Putera tidak berdiam diri dalam keterkabungan yang lama. Klub harus terus berjalan.

Sekarang, di era yang baru, Barito Putera terus berbenah demi kemajuan klub dan sebagai laskar antasari membawa nama banua di dunia persepakbolaan tanah air.

Klub Barito Putera sekarang berada di bawah kepemimpinan Zainal Hadi. Kemudian sebagai CEO yang bertanggung jawab terhadap klub sekaligus pemilik adalah Hasnuryadi Sulaiman. Tidak lain, dan tidak bukan merupakan putera dari Haji Abdussamad Sulaiman.

Berikut timeline PS Barito Putera dari waktu ke waktu hingga saat ini

1970 – LIGA TARKAM

Dimulai dari Liga Tarkam (antar kampung) di Banjarmasin yang finalnya mempertemukan Indrapura Muda vs Tim Karbau Lapas, dengan Indrapura sebagai juara mewakili Teluk Tiram.

1975 – PERSENUS

Bangga akan kemenangan tersebut H Abdussamad Sulaiman mencetuskan berdirinya klub amatir PERSENUS (Persatuan Sepakbola Nusantara).

1975 – JUARA REGIONAL

Mengumpulkan semua pemain terbaik Banjarmasin dan memanggil mantan pemain timnas Kurnia Hasan sebagai pelatih. Puncaknya Persenus ditantang Perseban Banjarmasin untuk menentukan wakil komda PSSI Kalselteng. Hasilnya Persenus sukses menekuk Perseban yang merupakan klub perserikatan dan sejak saat itu Persenus langganan juara antar klub regional Kalimantan.

1980 – TURNAMEN SOEHARTO CUP

Persenus menjadi wakil komda PSSI Kalselteng, tampil di turnamen Soeharto Cup di Rawamangun Jakarta, yang pada saat itu Indonesia belum memiliki kompetisi profesional resmi. Didukung oleh Gubernur Subarjo dan Walikota Banjarmasin Kamarudin, Persenus dipimpin langsung H.Abdussamad Sulaiman sebagai ketua tim membawa 22 pemain pilihan.

1980 – LAGA NASIONAL PERTAMA

Inilah pertandingan nasional pertama Persenus Banjarmasin. Di turnamen ini Persenus masuk grup C bersama Porpu Tanjung Karang, PS. Mlati Jogjakarta dan Beringin Putera dari Ujung Pandang. Berjuang untuk lolos 8 besar langkah Persenus terhenti oleh tim asal Ujung Pandang.

1988 – PS BARITO PUTERA

Tidak puas dengan sistem turnamen dan kompetisi sepakbola amatir, H. Abdussamad Sulaiman memutuskan untuk membentuk klub professional yang diberi nama PS. Barito Putera. Mematok target untuk tampil di kompetisi Galatama sebagai Indonesia waktu itu. Angka 88 disematkan sebagai pengingat tahun berdiri.

1994 – ERA MODERN

Dipimpin oleh H Rahmadi HAS, PS Barito Putera berlaga di kompetisi Liga Indonesia Premier dengan menjadi semifinalis takluk dari Persib Bandung 1-0.

2008 – JUARA LIGA INDONESIA DIVISI 2

Menjadi juara Liga Divisi 2 dan berhasil promosi ke Divisi 1 Liga Indonesia.

2011 – JUARA LIGA INDONESIA DIVISI 1

Setelah berhasil mengalahkan Persita Tangerang dengan skor 2 – 1 Barito Putera meraih juara Divisi Utama dan berhak naik ke Liga sepak bola tertinggi di Indonesia.

2015 – H. ABDUSSAMAD SULAIMAN

Pada 14 Juni 2015, H. Abdussamad Sulaiman founding Father dan Chairman PS Barito Putera meninggal dunia di Jakarta.

2018 – ERA BARU

Pada tahun ini Barito Putera berhasil meraih predikat Tim Paling FairPlay dan Lisensi Club Profesional dari AFC, sebuah akreditasi yang baru dimiliki 9 klub dari Indonesia.

 

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *