13 Peristiwa Sejarah di Hari Kedua Puluh Ramadan, di Antaranya Momentum Penaklukan Kota Makkah

apahabar.com, BANJARMASIN – Dari sekian peristiwa sejarah di hari keduapuluh Ramadan, setidaknya ada 13 peristiwa yang terekam dalam karya Dr. Abdurrahman Al Baghdady berjudul “Peristiwa-Peristia Penting di Bulan Ramadhan”.

Berikut 13 peristiwa sejarah tersebut:

1. Penaklukan Kota Makkah

Di antara peristiwa yang terjadi pada hari ke 20 Ramadhan adalah penaklukan kota Makkah Al-Mukarramah tahun 8 H.

Diawali oleh tindakan kaum Quraisy yang melanggar perjanjian yang terjalin antara mereka dengan Rasulullah SAW: Mereka membantu Bani Bakar untuk menyerang Bani Khuja’ah bani Khuza’ah, sekutu Rasulullah SAW.

Begitu berita pelanggaran disampaikan kepada Rasulullah SAW, beliau memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap.

Rasulullah SAW menyembunyikan rencana ini dari kaum Quraisy untuk mengejutkan mereka. Rasulullah SAW menghindari pertumpahan darah terjadi di Tanah Haram.

Rasulullah SAW mengajak keluar seluruh kabilah yang telah masuk Islam, sehingga beliau berhasil menghimpun pasukan dengan total jumlah 10 ribu tentara.

2. Masjid Qairuwan Didirikan

Pada 20 Ramadan 51 H bertepatan 29 September tahun 671 M, Masjid Qairuwan didirikan oleh Uqbah bin Nafi’ ra.

3. Hajaj Mengusir Kelompok Khawarij Azariqah

Pada hari ke-20 Ramadan adalah peperangan antara penduduk Kufah dan kaum Khawarij Azariqah, di mana kelompok-kelompok kaum Khawarij diusir oleh Hajaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi pada tahun 75 H.

4. Bani Al-Abbas Mengembangkan Ajaran Mereka Secara terbuka

Pada 20 Ramadan tahun 129 Hijriyah, Abu Muslim Al-Khurasani yang bernama lengkap Abdurrahman bin Muslim, salah seorang anggota bani Janda’ bin Laits Bakr bin Ahdi Manaf muncul di Khurasan pada Kamis 20 Ramadan tahun 129 H.

Abu Muslim menyampaikan seruan untuk mendukung kekuasaan Ar-Ridha dari kalangan keluarga Rasulullah SAW.

5. Ribuan Orang Meninggalkan Cordoba

Pada 20 Ramadhan 202 H bertepatan 30 Maret 818 M, ribuan warga Andalus meninggalkan Cordoba setelah gagalnya pemberontakan melawan pemerintahan Al-Hakam bin Hisyam yang memperlakukan para pemberontak dengan sangat kejam; merobohkan rumah-rumah mereka dan mengusir mereka dari Andalus.

Sekelompok besar warga berjumlah 15 ribu orang pergi menuju Mesir, tidak lama kemudian mereka meninggalkan Mesir menuju Pulau Kriti (Yunani) tahun 212 H.

Di sana mereka mendirikan negara kecil yang berhasil bertahan hingga 1,3 abad.

6. Penumpasan Pemberontakan Babik Al-Kharami

Pada 20 Ramadan tahun 222 H bertepatan dengan Januari 837 M, A-Afsyin berhasil memadamkan pemberontakan Babik Al-Kharami yang membangkang terhadap khalafah, setelah pengepungan, peperangan besar dan pertempuran sengit.

Kemenangan ini terwujud berkat persiapan besar-besaran oleh Khalifah Mu’tashim untuk pasukan yang dikirim.

7. Pertolongan lbnu Ra’iq kepada Khalifah Al-Muqtani

Pada 20 Ramadan 330 H, Abu Bakar bin Muhammad bin Raiq, penguasa dan kepala pemerintah tingkat provinsi di wilayah Syam pada masa Khalifah Al-Muqtani, bergerak memenuhi panggilan khalifah untuk memberi bantuan dan membebaskannya dari pasukan Dailam dan Al-Buraidi.

Ketika itu, Dailam adalah korps terbesar dalam angkatan militer khalifah, sedangkan Al-Buraidi adalah panglimanya. Al-Buraidi merasa dirinya hebat dan nafsunya membisikinya untuk menguasai Baghdad.

Sementara itu, Al-Muqtani telah berupaya dengan segenap cara dan tenaga untuk mencegah tindakan Al-Buraidi. Khalifah menyalurkan dana begitu besar kepada pasukan militer guna menarik hati mereka.

Khalifah sendiri turut berusaha menghalangi masuknya Al-Buraidi ke ibukota, namun tidak berhasil. Bahkan, Al-Buraidi bersikap lancang kepada Khalifah, ia memaksa Khalifah untuk mengirimkan 500 ribu dinar kepadanya secara paksa.

8. Meninggalnya Al-Qadhi Abu Ya’la Al-Farra Syekh Golongan Hanabilah

Di antara mereka yang meninggal pada tanggal 20 Ramadhan (A1-Bidayah, 12/95) adalah Al-Qadhi Abu Ya’la bin AI-Fara’ Al-Hanbali Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Khalaf, syekh golongan Hanabilah dan pemimpin madzhab mereka dalam masalah-masalah furu’iyyah (hukum).

9. Meninggalnya Yaqut Al-Hamwi

Di antara peristiwa 20 Ramadan adalah meninggalnya Yaqut Al-Hamwi, penulis kitab Mu’jam Al-Buldan tahun 626 H.
Adz-Dzahabi berkata tentang A-Hamwi (Siyar A lam An-Nubala, 22/313), “Seorang sastrawan tak tertandingi, Syihabuddin Ar-Rumi, bekas budak ‘Askar Al-Hamwi, seorang ahli menulis, ahli nahwu, ahli dalam menyebarkan berita dan sejarawan.”

10. Eropa Menguasai Kota Syathibah

Di antara peristiwa yang terjadi pada 20 Ramadan adalah keberhasilan bangsa Barat menguasai Andalus pada wilayah Syathibah. Syathibah adalah kota besar yang telah melahirkan banyak ulama.
Bangsa Eropa menguasainya pada hari ke 20 Ramadhan tahun 645 H.

11. Penyaluran Dana ke Beberapa Madrasah Syari’at

Di dalam kitab Ad-Daris Fi Akhbar Al-Madaris digambarkan kondisi beberapa sekolah agama masa lalu, tentang ketercukupan dan bantuan dana, serta tambah berbagai rezeki yang disalurkan pada hari-hari tertentu dan momentum-momentum khusus.

Salah satu contohnya bantuan yang dibagi pada hari kedua puluh bulan Ramadhan.

12. Meninggalnya Imam Al-Bakri

Pada Jumat 20 Ramadan 737 H bertepatan 4 Juni 1333 M, meninggal seorang imam mulia penuh keutamaan, Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Abdul Wahhab Al-Bakri, dinisbahkan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.

Al-Bakri seorang bertutur kata lembut dan manis. Juru salin kitab yang handal. Dalam sehari ia sanggup menulis 3 (tiga) bundel. Dia telah menulis Shahih Al-Bukhari delapan kali.

Menghimpun sejarah dalam 30 jilid. Disebutkan bahwa Al-Bakri memiliki satu kitab berjudul “Muntaha Al-Arab Fi lImni Al-Adab”, total 30 jilid jarang dijumpai orang seperti dirinya pada masanya.

13. Berhentinya Ekspansi Negara Utsmani di Hadapan Benteng Vena

Di antara peristiwa yang terjadi pada 20 Ramadhan tahun 1094 H,adalah kekalahan yang ditanggung pasukan Utsmani dihadapan benteng Vena, sehingga menjadi batas (dihentikannya) ekspansi Negara Utsmani Islamiyah di Eropa.

Penulis: Triaji 

Editor: