memahami konsep seo

Memahami Konsep SEO Melalui Analogi

hancau.net – Bagi kebanyakan orang, memahami konsep SEO kerap kali dianggap rumit. Kita tidak tahu bagaimana seorang SEO Specialist bekerja, sehingga website nya bisa muncul di halaman depan google. Jika diibaratkan sama seperti black magic. Padahal sebenarnya, SEO bisa dijelaskan. Proses dan langkah-langkahnya, dengan terstruktur. Pada artikel kali ini saya akan berbagi bagaimana memahami konsep SEO secara sederhana.

Sebelum melanjutkan, ada baiknya kamu membaca Pola Digital Marketing dan Digital Marketer di artikel sebelumnya. Agar ketika membaca artikel ini kamu sudah memiliki pengetahuan dasar tentang mindset di dalam dunia digital marketing. Serta kaitannya dengan memahami konsep SEO.

 

Analogi SEO

Jika kita menganalogikan SEO, kira-kira seperti ini.

Misalnya, kalian adalah seorang karyawan di sebuah kantor. Di kantor biasanya ada resepsionis, dan seperti kantor pada umumnya ada tamu yang datang ke resepsionis.

Tamu yang datang ke resepsionis, diibaratkan pengguna yang menggunakan mesin pencari. Kemudian, tamu tersebut bertanya ke resepsionis ingin bertemu dengan seseorang.

Seseorang di sini, dapat dianalogikan sebagai kata kunci yang dimasukkan ke dalam mesin pencari. Sedangkan resepsionis merupakan analogi dari mesin pencari yang memberikan jawaban yang diinginkan tamu tersebut.

Nah, posisi kamu sebagai karyawan dianalogikan sebagai salah satu dari banyak halaman website yang ada di seluruh penjuru internet.

 

SEO On-Page Optimization

Menyambung dari analogi di atas. Kamu sebagai karyawan kantor ingin menjadi jawaban untuk tamu yang datang ke kantor tersebut.

Misalkan, pertanyaan dari tamu yang datang, “mbak, siapa sih orang yang paling ganteng di kantor ini?”

Kamu sebagai karyawan kantor, ingin menjadi jawaban yang diharapkan.

Sekarang, apa yang harus kamu lakukan?

Apakah kamu harus membayar resepsionisnya, biar menjadi jawaban utama dari pertanyaan tamu tersebut? Tentu tidak. Sekali lagi ini SEO.

Ini yang harus kamu lakukan.

Kamu mau menjadi jawaban ‘orang yang paling ganteng’. Tentu saja, kamu harus menjadi ganteng beneran. Harus pakai baju bagus, rapi mukanya, dan lain sebagainya.

Ini adalah analogi dari proses SEO, yang bernama On-Page Optimization. Kamu mengoptimasi apa yang ada di dalam diri kamu. Ingat, kamu di sini merupakan analogi dari sebuah halaman web.

Di dalam website, ada beberapa hal yang perlu dioptimasi. Antara lain, konten, kecepatan web, navigasi yang terstruktur, dan lain sebagainya.

Masih di dalam analogi yang tadi. Setelah kamu menjadi ganteng atau halaman web kamu sudah teroptimasi. Ternyata kamu tahu, ada seorang teman kamu yang ingin menjadi jawaban dari tamu tersebut.

Teman kamu itu bisa dianggap sebagai kompetitor. Dia sama gantengnya dengan kamu, dia bisa melihat apapun yang kamu lakukan.

 

SEO Off-Page Optimization

Jika di dunia nyata, kamu mengaku-aku sebagai orang paling ganteng. Tentu saja, orang akan berubah sikap menjadi jijik sama kamu. Namun, Jika ada orang lain yang mengakui kegantenganmu. Itu lebih baik, dan dapat diterima.

Jadi solusinya, harus ada yang merekomendasikan kamu ke resepsionis tadi.

Bentuk rekomendasi ini merupakan analogi dari off-page optimization. Kamu mengoptimasi apa yang ada di luar diri kamu. Kamu berusaha mendapatkan rekomendasi dari orang lain.

Di dalam SEO, bentuk off-page dapat berupa backlink atau share di media sosial. Jadi, jika ada orang yang memberikan link dari website miliknya ke website milik kamu. Ini menandakan orang tersebut memberi rekomendasi bagi pembaca website-nya untuk membaca website kamu.

Mesin pencari seperti google, melihat link tersebut sebagai bentuk rekomendasi. Sehingga, dia memberikan nilai lebih.

Jadi, ganteng saja atau on-page optimize saja itu masih belum cukup. Apalagi jika website kamu memiliki banyak kompetitor. Kamu harus memiliki pengakuan atau rekomendasi dari orang lain. Di dalam SEO disebut backlink, bahwa web kamu adalah jawaban yang dicari.

Setelah kamu mendapatkan pengakuan ganteng dari semua teman dan bos di kantor. Tentu kamu akan menjadi percaya diri, bahwa kamu akan dipanggil terus oleh resepsionis.

 

SEO Keyword Research

Kamu menunggu, seminggu, dua minggu. Namun ternyata, kompetitor kamu yang selalu dipanggil duluan. Apa sebenarnya yang terjadi? Padahal kamu sudah yakin bahwa kamu lebih ganteng dari dia.

Kemudian, kamu mendatangi resepsionis dan bertanya. Apa sebenarnya yang tamu tersebut cari. Ternyata, tamu tersebut mencari orang yang paling ganteng dan masih lajang. Sedangkan kamu, sudah menikah.

Ini menandakan selama ini, kamu melakukan optimasi untuk target yang salah. Sehingga, menjadi sia-sia kamu melakukan optimasi on-page dan off-page tadi.

Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui apa yang target market kamu cari. Ini merupakan analogi dari keyword research atau riset kata kunci.

Dengan riset kata kunci yang benar, kamu bisa tahu apa yang orang lain cari. Kamu dapat melakukan on-page dan off-page optimization dengan lebih terarah.

 

Kesimpulan

Jadi secara umum, proses SEO kita mulai dari Keyword Research, On-Page Optimization, dan Off-Page Optimization. Itu merupakan 3 langkah utama dari proses SEO.

Namun, ada satu langkah lagi yang cukup penting. Yakni, monitoring / measurement analysis. Kamu harus melihat performa SEO kamu, apakah sudah bagus atau belum. Trafiknya meningkat atau tidak.

Terakhir, SEO Specialist harus memiliki beberapa kemampuan. Sebelumnya kita membahas Pola Digital Marketing dan Mindset-nya. Namun selain itu, seorang SEO Specialist harus bisa memadukan kreatifitasnya. Otak kiri dan otak kanan.

SEO Specialist harus memiliki keahlian membuat konten dan hal teknis lainnya. Karena, SEO sebenarnya adalah dunia yang luas dan kita harus menguasai banyak hal. Akan tetapi, tidak perlu terlalu dalam. Sabar saja, dan tenang. Semua bisa dipelajari, karena memahami konsep SEO tidak seperti orang yang sedang belajar sulap. (fix)

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *