apahabar.com, BANJARMASIN – Sedikitnya, ada 6 peristiwa bersejarah di hari ke delapan Ramadan. Di antaranya, adanya banjir besar hingga gempa bumi dahsyat.
Mengutip “Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan” karya Dr. Abdurrahman Al Baghdady, 6 peristiwa bersejarah di hari kedelapan ramadan tersebut adalah:
1. Keluar Menuju Pertempuran Badar
Terjadi di hari kedelapan bulan ramadan tahun ke-2 H, Nabi Muhammad SAW bergerak menghadap kafilah besar Quraisy yang datang dari Syam dengan membawa banyak harta dan bahan makanan.
Dalam kitab Al Bad’u wa At-Tarikh (4/168) yang ditulis Ibnu Al-Muthahir berkata, “Rasulullah SAW keluar dari Madinah pada tanggal delapan Ramadan.
Beliau mengutus Adi bin Abu Zaghba dan Basbas bin Amr untuk memata-matai kabar Abu Sufyan. Keduanya pergi hingga tiba di Badar dan mendapatkan kabar bahwa Abu Sufyan akan tiba esok atau lusa. Keduanya lalu menyampaikan kabar ini kepada Nabi SAW.”
Abu Sufyan berlalu. Ia mengalihkan perjalanan kafilah dari jalan utama ke jalan pinggiran.
Akhirnya setelah perjalanan cepat Abu Sufyan singgah di Badar, ia menulis surat kepada kaum Quraisy.
“Sesungguhnya keluarnya kalian hanya untuk melindungi perjalanan kafilah kalian, padahal Allah telah menyelamatkan. Maka kembalilah kalian.”
Abu Jahal berkata, “Demi Allah, kita tidak akan kembali hingga kami tiba di Badar dan ketika itu tengah berlangsung salah satu musim perdagangan bangsa Arab, kita menginap di sana, menyembelih unta, meminum khamar, dan terhibur kita dengan nyanyian wanita. Semua suku bangsa Arab akan mendengar tentang perjalanan kita ini, sehingga mereka tetap menghormati kita selamanya.”
Thalib bin Abu Thalib dan Akhnas bin Syuriq kembali ke Makkah bersama seratus orang, sedangkan sisanya tetap melanjutkan perjalanan, mereka berjumlah 950 orang terdiri dari bangsawan Quraisy dan tokoh-tokoh Arab. Sampai akhirnya mereka berkemah di tepi bawah lembah Badar.
2. Perang Tabuk (Penuh Tantangan)
Dikisahkan dalam buku sirah Ar-Rahiq Al-Makhtum oleh Safi al-Rahman pada halaman 401, pristiwa ini terjadi pada tanggal 8 ramadan tahun 9 H, tepatnya pada 8 Desember 630 M, pecah perang Tabuk Rasulullah SAW kembali dari peperangan ini pada bulan yang sama.
Setelah Allah mendukung beliau dengan bantuan yang besar. Rasulullah SAW keluar menuju Tabuk pada bulan Rajab.
Perang Tabuk itu sendiri berlangsung selama lima puluh hari, Nabi Muhammad SAW bermukim di Tabuk selama dua puluh hari, sedangkan sisanya ia habiskan di jalan, berangkat dan kembali.
Dalam riwayat dari Makhul, ia berkata, “Banyak orang yang meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk menunaikan ibadah haji pada momentum perang Tabuk.
Rasulullah SAW bersabda: “Berperang bagi orang yang telah haji lebih utama daripada empat puluh kali haji.” (Marasil Abi Daud, 283: Sunan Sa’id bin Abi Manshur, 2170)
3. Pesta Pernikahan Khalifah Makmun dengan Bauran
Momentum bahagia ini terjadi pada tanggal 8 ramadan tahun 210 H, dimulai perayaan dan pesta pernikahan yang belum disaksikan bandingnya di seluruh dunia sebelumnya.
Itulah pesta pernikahan Khalifah Dinasti Abbasiyah Makmun dengan Bauran, putri salah seorang menterinya, Hasan bin Sahl.
Pesta pernikahan yang digunjingkan banyak orang dan dianggap salah satu pesta bersejarah dan langka.
4. Banjir Besar di Tigris
Dikisahkan Ibnu Jauzi dalam kitabnya Al-Muntazham (10/224) mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi tahun 569 H, di antaranya ialah banjir sungai Tigris dan berbagai dampak buruk yang diakibatnya.
Ibnu Jauzi berkata, “Pada awal bulan Ramadan volume air Tigris meningkat cukup banyak. Kemudian kondisinya semakin mengkhawatirkan dengan turunnya hujan lebat pada malam Jumat 8 Ramadan hingga air meluap ke kampung-kampung sekitar istana khalifah.
Menariknya di istana khalifah sendiri turun hujan es yang mana orang-orang belum pernah melihatnya.
5. Gempa Bumi Dahsyat dan Bintang-Bintang yang Berhamburan
Dalam kitabnya (Al-Muntazham, 6/31) Ibnu Jauzi mencatat bahwa pada tahun 289 H banyak terjadi gempa bumi dan di bulan Rajab terjadi gempa bumi dahsyat.
Kemudian pada tanggal 8 ramadan bintang-bintang terlihat berhamburan di seluruh penjuru langit, terjadi pada waktu sahur.
Ibnu Jauzi berkata, “Kejadian itu terus berlangsung hingga matahari terbit!”
6. Shalahudin Tiba di Perkemahan setelah Menghancurkan Kota Asqalan
Pada tanggal 8 ramadan juga Shalahuddin Al-Ayubi tiba di perkemahan di sekitar Al-Quds, setelah sebelumnya (karena lemahnya anak buahnya) ia terpaksa melakukan tindakan yang tidak ia sukai, yaitu menghancurkan total kota Asqalan.
Disebabkan Asqalan pada saat itu menjadi sasaran empuk bangsa Eropa dan tentaranya tidak berdaya untuk melindungi kota itu.
Penulis: Triaji