sedekah

Sedekah Penolak Bala

Belum sampai tangannya meraih tangga, lelaki itu mendengar pintu rumahnya diketuk. Ternyata, ada seorang pengemis tua yang mendatanginya untuk meminta makan. Pengemis itu tampak sangat kepayahan, tubuhnya kurus kering, dengan pakaian yang compang-camping dan kusam.

“Kami tidak punya apa-apa, maafkan,” kata sang istri.

Namun, lelaki itu teringat ada sekerat roti yang tersisa di dapur. Itulah makanan terakhir di dalam rumah ini. Ia pun memberikannya kepada si pengemis.

Wajah peminta-minta itu berubah cerah. Sambil terus mengucapkan terima kasih, pengemis itu pun pergi.

“Jangan khawatir, kita masih bisa makan telur burung merpati yang akan kuambil dari sarangnya di atas pohon!” ujar sang suami sebelum sang istri mendebatnya.

Lelaki itu kemudian memanjat pohon besar di samping rumahnya. Ia segera mengambil beberapa telur di sarang yang ditinggalkan induk burung merpati. Dengan telur itu, ia dan keluarganya dapat makan untuk sehari.

Pulanglah sang ibu merpati ke sarangnya. Ia sangat kesal karena lelaki itu lagi-lagi mengambil telurnya. Perasaannya bercampur kecewa karena kedua jin yang ditugaskan Nabi Sulaiman ternyata tidak menjalankan perintah baginda.

Maka induk merpati itu kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian tersebut kepadanya. Nabi Sulaiman bertambah marah. Kedua setan yang diberi tugas menjaga pohon itu dipanggilnya.

Editor: