Mau Masuk Islam? Begini Caranya

apahabar.com, JAKARTA – Apa saja yang dilakukan seorang non muslim untuk bisa memeluk Islam. Caranya mudah, berikut penjelasannya.

Mengutip liputan6, Jumat (23/4), cara menjadi mualaf ini diungkapkan Syekh Abdul Qadir Al Jailani dalam kitabnya, Al Ghunyah.

1. Membaca Syahadat

Cara menjadi mualaf pertama adalah membaca dua kalimat syahadat, yakin akan keesaan Allah SWT dan Muhammad adalah utusannya.

Biasanya orang yang mau masuk Islam menemui seorang ulama untuk dibimbing pembacaan dua kalimat syahadat ini.

Lafalnya harus dibaca “Asyhadu an la ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”

Artinya: “Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi Muhammad adalah utusan Allah.”

Bila sudah mengucapkan kalimat syahadat, pastikan tidak hanya dari perkataan saja. Melainkan cara menjadi mualaf bagian ini harus diyakini dalam hati dan dilakukan dengan perbuatan.

2. Mandi Besar

Cara menjadi mualaf yang kedua adalah mandi. Sebagian ulama mewajibkan seseorang yang baru memeluk Islam untuk mandi. Sebagian lainnya menilai mandi usai bersyahadat sebatas kesunnahan saja.

3. Menunaikan Kewajiban

Sebagaimana muslim yang lain, cara menjadi mualaf ketiga adalah menunaikan kewajiban. Seorang mualaf atau baru memeluk agama Islam harus menjalankan kewajiban dalam Islam.

Mulai dari salat fardhu lima waktu, puasa Ramadan, dan lain sebagainya. Agar paham tata cara ibadah dalam Islam, mualaf sangat dianjurkan untuk mencari guru atau ustaz. Guru tersebut akan memberikan bimbingan kepada mualaf mengenai ibadah.

4. Berdoa

Tata cara menjadi mualaf yang terakhir adalah memanjatkan doa. Setelah memeluk Islam, mualaf dianjurkan untuk rutin membaca doa ini agar senantiasa selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

Allahummaghfirli, warhamni, wahdini, wa ‘afini, warzuqni.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, berikan petunjuk untukku, selamatkanlah aku, dan berikan anugerah-Mu untukku.”

Berikut terjemah dari Kitab Al Ghunyah Syekh Abdul Qadir Al Jailani.

“Pertama, melafalkan dua kalimat syahadat, la ilaha illallah muhammad rasulullah (tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah). Berlepas diri dari agama selain Islam. Meyakini dalam hatinya keesaan Allah SWT.

Kemudian diwajibkan mandi sebagaimana Rasulullah memerintahkan mandi Tsumamah bin Utsal dan Qis bin ‘Ashim ketika masuk Islam.

Kemudian diwajibkan salat karena iman mesti berbarengan antara perkataan dan perbuatan, sebab perkataan ibarat klaim dan amal sebagai bukti. Perkataan merupakan bentuk formal, sementara amalan substansi atau ruhnya.”

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *