apahabar.com, BANJARMASIN – Salah satu ulama besar Tarim-Yaman, Habib Salim As Syaathiri pernah menuturkan nasehat. Nasehat tersebut patut untuk direnungkan, terlebih di saat-saat Ramadan sekarang.
Berikut nasehat Habib Hasan yang disampaikan kembali oleh Al-Habib Quraiys Baharun, seperti dikutip dari sindonews, Rabu (28/4):
“Bukanlah cinta (mahabbah) kepada auliya (kekasih Allah) itu dengan sering bersalaman. Bukan juga dengan sering mengusap-usap kuburan mereka dan mendatanginya. Itu bukan bukti nyata dari cinta. Tujuan utama Cinta itu di hati. Berapa banyak dari kita sering mendengar ceramah dan nasihat-nasihat agar kita meninggalkan ghibah dan gosip, tetapi, apakah ada di antara kita yang berusaha untuk meninggalkannya?
Kita sering mendengar nasehat agar sering membaca Alquran, apakah di antara kita ada yang mengambil nasehat itu pulang ke rumahnya. Kemudian mengatur waktunya untuk berusaha bangun sebelum fajar walau setengah jam untuk mengaji sebagian dari Alquran?
Tidak ada wahai saudaraku. Apakah ada di antara kita yang berusaha untuk memaksakan dirinya agar meninggalkan perkara-perkara haram yang telah Allah perintahkan untuk meninggalkannya?
Kebanyakan kita teledor wahai saudaraku! Cinta itu bukan seperti ini. Sesungguhnya kekasih itu, kepada yang orang ia cintai akan mengikuti.
Berkata seorang ulama, lihatlah orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka mencintai nabinya. Apakah diyakini mereka mencintai nabi mereka, apakah mereka akan berkumpul bersama nabinya? Tentu tidak! Kenapa? Karena mereka tidak mengikuti Nabinya!”
Simaklah firman Allah Ta’ala ini:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Surah Ali ‘Imran, Ayat 31)