hancau.net – Beberapa waktu terakhir ini, alam sepertinya sedang murka. Di saat-saat seperti ini, kita baru menyadari pentingnya hutan bagi kehidupan manusia. Jika boleh mengutip penggalan lirik Ebiet, sepertinya pas dengan keadaan yang sedang kita hadapi saat ini.
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Melalui lirik ini Ebiet berusaha mengingatkan kita terhadap pentingnya menjaga alam. Mungkin saja bencana alam yang terjadi sekarang merupakan balasan dari alam itu sendiri, karena kita tidak menjaganya dengan baik.
Baca juga: Banjir di Kalimantan Selatan 2021, Terbesar Sejak Beberapa Tahun Terakhir
Mengeruk kekayaan alam semaunya, tanpa memperhatikan etika lingkungan. Ada? Ya ada, dan mereka yang mengeruk bumi itu mendapatkan restu dari negara.
Kenapa? Entahlah. Mungkin benar apa kata Ebiet, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang. Namun jika semua sudah terendam bencana, tidak ada lagi rumput untuk tempat kita bertanya.
Saya sekarang sedang membicarakan bencana banjir yang sedang melanda sebagian wilayah Kalimantan Selatan. Namun, apa hubungannya dengan pentingnya hutan bagi keberlangsungan hidup manusia? Tentu ada.
Bagi mereka yang terbiasa tinggal di kota, mungkin keberadaan hutan dianggap tidak begitu penting. Perlu kita ketahui, hutan bukan hanya sekadar tempat mencari penghidupan ataupun habitat hewan. Namun, lebih dari itu.
Mengingat Kembali Ilmu Alam
Jika kita pernah belajar ilmu alam saat di sekolah, ada beberapa bab yang menekankan betapa pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan merupakan salah ekosistem utamanya. Tidak hanya bagi makhluk hidup yang ada di dalamnya, namun juga ekosistem hutan ini berpengaruh kepada lingkungan sekitarnya.
Di dalam buku pelajaran menjelaskan bahwa salah satu fungsi hutan ialah untuk menahan air hujan. Selain itu, dijelaskan pula akibat jika suatu daerah tidak memiliki hutan dan pohon di dalamnya. Beberapa akibat itu antara lain terjadinya erosi yang dapat menyebabkan longsor, banjir, dan bencana alam lainnya.
Seandainya mereka yang sekarang duduk di tampuk kekuasaan mengingat isi buku pelajaran dan mengerti bagaimana alam bekerja. Mungkin saja bencana yang sekarang sedang kita rundung tidak akan separah ini.
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia, karena hutannya yang begitu lebat serta menyediakan oksigen bagi dunia. Namun, beberapa waktu yang akan datang, kalimat itu mungkin hanya akan menjadi kembang mimpi bagi anak cucu kita. Mungkin saja 10, 20, atau 30 tahun dari sekarang Indonesia sebagai paru-paru dunia hanya akan menjadi mitos belaka.
One Reply to “Pentingnya Hutan dan Mengingat Kembali Ilmu Alam”
Comments are closed.