hancau.net – Allah SWT sedang menguji kita. Dengan muculnya pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Hal ini pun tidak luput dari perhatian semua orang. Kunci melawan corona, hendaklah kita sebagai umat Islam kembali kepada Allah SWT. Dalam arti kita mengamalkan apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam mengahadapi wabah ini.
Rasul pernah bersabda, “tidak ada penyakit yang menular sendiri”.
Ini semua merupakan kehendak Allah SWT. Walaupun kita duduk berdekatan, jika Allah tidak mengijinkan, maka tidak akan menular suatu penyakit.
Inilah hal pertama yang perlu kita yakini, bahwa apa-apa yang terjadi semua atas kehendak dan izin Allah. Kemudian, usaha-usaha kita secara zahir.
Kunci Melawan Corona Sesuai Ajaran Rasulullah
Kunci melawan corona menurut Rasulullah, ialah mengamalkan amaliyah-amaliyah. Salah satunya antara lain membaca doa tawakal,
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi
Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
Boleh dibaca sebanyak 3 kali, lebih baik lagi dibaca sebanyak 10 kali. Pagi dan petang.
“Inilah ajaran agama kita,” kata Guru Bakhiet di dalam ceramahnya.
Selain itu, kita jangan pernah lupa bahwa kita memiliki syariat. Maka dari itu, berbuatlah sesuai syariat yang telah dianjurkan. Misalnya, jangan melakukan kontak atau bersentuhan dengan orang yang memang positif corona.
Rasul pernah bersabda, “Jika engkau berada di sebuah kampung, dan di kampung itu ada wabah. Jangan kau tinggalkan kampung itu.”
Di hadist lain nabi mengumpamakan orang yang keluar dari suatu kampung karena wabah, seperti orang yang lari dari medan perang. Inilah kenapa kita perlu bertawakkal kepada Allah.
Di lain waktu, Rasul pernah bersabda, Jika kita hendak pergi ke suatu tempat, dan ternyata di tempat itu ada wabah penyakit. Rasul menganjurkan pulang, jangan mendatanginya. Jangan menantang suatu penyakit.
Namun sekali lagi, jika ada wabah yang masuk ke tempat kita, kita tidak akan lari ke tempat yang lain. Itu adalah perintah Rasulullah SAW. (fix)
Sumber: KH. Muhammad Bakhiet AM