hancau.net – Beberapa waktu belakangan ini dunia beladiri, MMA, silat, dan youtube sempat dibuat heboh atas terbongkarnya borok Chintya Chandranaya.
Seorang yang mengaku pendekar wanita. Dia mengaku berasal dari perguruan Jigh AD Harimau Utara, Lampung.
Pasalnya, pesilat cantik ini dituding melakukan pembodohan publik. Memang sejak setahun terakhir namanya cukup mencuat di kancah dunia persilatan dan per-youtube-an. Akibat dari beberapa aksi bela diri yang dilakukannya. Bahkan beberapa stasiun TV pernah mengundangnya untuk menjadi bintang tamu.
Bukan tanpa alasan bahwa Chintya dianggap melakukan pembodohan publik. Berawal dari video yang diunggah dengan membawa embel-embel “golok siluman”. Muncul kecurigaan di beberapa pihak terutama di kalangan petarung beladiri bahwa video tersebut merupakan editan dan dianggap sebagai pembodohan publik.
Hal ini semakin diperkuat setelah dilakukan investigasi lebih dalam terhadap beberapa video yang telah diunggah sebelumnya. Jika diperhatikan dengan teliti, terlihat jelas ada beberapa editan di dalam video tersebut.
Selain itu, kegeraman dari pihak MMA juga muncul. Pasalnya Chintya dianggap telah menjelekkan beladiri MMA.
Mungkin jika berbicara sebagai konten kreator, video yang diedit dan diunggah ke youtube bukanlah sebuah kesalahan. Namun, lain halnya jika yang di dalam video tersebut mengaku sebagai praktisi beladiri. Terlebih lagi, pesilat cantik asal Lampung ini membawa nama pencak silat di dalam videonya, yang mana itu tentu saja berhubungan langsung dengan perkumpulan orang banyak.
BELADIRI BERSATU
Singkat cerita, sebuah komunitas yang menyebut diri mereka “Beladiri Bersatu” datang ke Lampung untuk meminta penjelasan dan mengajukan beberapa tantangan agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahpahaman. Namun apa daya, susah memetik buah yang terlalu tinggi. Beberapa permintaan dari Beladiri Bersatu tidak mampu disanggupi oleh pihak “manajemen CC”.
Pada akhirnya penilaian kembali kepada masyarakat. Banyak sekali komentar negative di channel resminya Chintya. Mungkin itu merupakan salah satu bentuk penolakan masyarakat terhadap dirinya yang dianggap telah melakukan pembodohan publik.
Dengan terbongkarnya borok Chintya Chandranaya, publik diharapkan tidak mudah lagi tertipu oleh jenis-jenis video yang berbau mustahil. (fix)
