BORNEO online, Banjarmasin – Langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin membuka proses belajar mengajar tatap muka langsung di sekolah, tak serta merta membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel ikut-ikutan.
Seperti diketahui, 4 sekolah di bawah naungan Disdik Kota Banjarmasin mulai melakukan simulasi belajar tatap muka, Senin (16/11) pagi.
Disdik Banjarmasin mengambil langkah itu berdasarkan pertimbangan matang, di antaranya tak ada lagi wilayah di kecamatan berstatus zona merah.
Namun, sementara itu, pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel tak ingin mengambil risiko untuk ikut melakukannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Yusuf Effendi mengungkapkan pihaknya tak ingin terburu-buru mengambil keputusan.
Sebaliknya, mereka masih melakukan kajian untuk memastikan tidak ada klaster baru penularan virus Corona, saat proses belajar mengajar tatap muka di sekolah dibuka kembali.
“Belum memungkinkan (sekolah tatap muka), berisiko untuk diturunkan. Kita takut kalau terjadi klaster baru penularan Covid-19,” kata Yusuf Effendi, dikutip dari apahabar.com, Senin (16/11/2020).
Tak hanya itu, Disdikbud Kalsel, melihat kurva Covid-19 masih terus meningkat di Bumi Lambung Mangkurat. Kendati demikian, dia menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah daerah untuk melakukannya.
“Kita serahkan ke kewenangan kabupaten/kota, tanggung jawabnya dinas bersangkutan. Kalau dalam kendali kita, dipastikan dulu iklimnya kondusif,” tegasnya.
Hingga kini, pihaknya masih mempertimbangkan untuk menurunkan peserta didik kembali ke sekolah. Sehingga, satuan pendidikan yang berada dalam kewenangan Disdikbud Kalsel yaitu SMA, SMK dan SLB masih melakukan sistem pembelajaran secara daring.
“Tapi langkah-langkah persiapan sudah kita komunikasikan dan sampaikan terkait itu,” lanjutnya.
Ada dua hal yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat menggelar belajar tatap muka yaitu menerapkan protokol Covid-19 dan mengantongi izin dari orang tua siswa.
Selain itu, dia juga menghendaki sekolah berada dalam zona hijau berdasarkan hasil rekomendasi dari Satgas Covid-19 dan pemerintah daerah.
“Nanti sekolah membuat blanko pernyataan orang tua siswa apakah bersedia anaknya kembali belajar tatap muka di sekolah,” ujar Yusuf.
Terkait jam belajar, akan ada penyesuaian dalam pelaksanaannya nanti. Dia menyebutkan, Disdikbud Kalsel masih mengacu pada edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
“Kita ikuti ketentuan yang ada, hanya turunnya nanti tidak maksimal,” imbuhnya
Sejauh ini, Disdikbud Kalsel hanya memberikan izin belajar tatap muka bagi SMK untuk melakukan kegiatan praktikum. Itupun, diperkenankan dengan batasan dan aturan tertentu.
“Kita perkenankan setiap hari hanya 5 orang. Jadi tetap menjaga kewaspadaan dan antisipasi Covid-19, di sisi lain kebutuhan anak-anak mendapatkan kompetensi keterampilan tetap bisa dimiliki,” tutupnya.