BORNEO online, Banjar – Sudah 15 kali haul Guru Sekumpul atau KH Zaini Bin Abdul Ghani Al-banjari ini dilaksanakan. Jamaah pun biasanya melimpah ruah memadati jalan Ahmad Yani, Matapura hingga Banjarbaru.
Hal itu sudah lumrah ketika peringatan Haul Guru Sekumpul dilaksanakan, jamaah memang berdesakan mendatangi kota Martapura, di mana Beliau di makamkan, untuk mengambil berkah dari kekasih Allah dan Rasullnya itu.
Haul ke 16 kurang lebih 100 hari lagi, namun tahun ini, seperti diketahui, kota Kalsel sendiri juga terkena pandemi Covid-19, yang mana pandemi ini membuat masyarakat tak bisa mengadakan kerumunan banyak banyak orang, karena harus sosial distancing (jaga jarak).
Nah, mengingat hal demikian, pihak keluarga Guru Sekumpul pun mempertimbangkan untuk melaksanakan haul, yang nantinya pasti akan mengundang keramaian di tempat umum.
Pihak keluarga Sekumpul pun bertukar pikir dan pendapat dengan Pemerintah Provinsi Kalsel, yang biasanya juga ikut membantu fasilitas acara haul. Setelah dengan pembicaraan panjang, akhirnya mereka sepakat untuk meniadakannya (haul Guru Sekumpul) untuk tahun ini, dengan mengundang keramaian jamaah.
Ditiadakannya haul Guru Sekumpul ke 16 ini dinyatakan sah setelah keluarnya surat pemberitahuan dari pihak keluarga dan pengurus Musala Ar-raudah, dikutip dari koran banjar, Jumat (20/11/2020).
Dalam surat yang bernomor A10/AR-SKP/III/2020 tertulis, karena adanya pandemi, pihak keluarga, ahli waris, sudah berdiskusi dan bertukar pikir dengan Pemerintah setempat, untuk mendapat keputusan yang terbaik.
Akhirnya mereka sepakat bahwa acara haul ke 16 yang seperti biasa ditiadakan. Dalam surat itu juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar saling menjaga sikap untuk tidak melakukan sesuatu yang berdampak negatif pada orang banyak.
Surat itu juga tertanda anak dari Almarhum yang mulia Guru Sekumpul, H Muhammad Amin Badali dan H Ahmad Hafi Badali.
Untuk diketahui, surat ini keluar atas kesepakatan pihak keluarga, ahli waris dengan Pemerintah setempat untuk kebaikan bersama.
Editor: Ghaf