Makam Syekh Muhammad Nafis

Kontroversi Makam Syekh Nafis Al Banjari: Guru Jaro Pernah Lakukan Ritual Pembuktian, Guru Danau Sepakat

bukankoranMakam Syekh Muhammad Nafis diyakini berada di Desa Binturu Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sempat ada kontroversi di mana lokasi makam ulama besar tersebut berada.

Syekh Muhammad Nafis Al Banjari adalah seorang ulama besar di zamannya. Karya tulisnya “Ad Durrun Nafis” banyak dipelajari kalangan intelektual muslim bahkan dialihbahasakan ke bahasa Indonesia.

Juru Kunci Makam Syekh Muhamad Nafis, Muhammad Guntur (64) menuturkan, Syekh Muhammad Nafis lahir 1735 Masehi di Martapura.

Menurut riwayat, Syekh Muhammad Nafis satu perguruan dengan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan).

Mengingat beratnya dakwah di daerah Hulu Sungai ini, maka Datu Nafis diminta untuk menyebarkan Islam di daerah Kelua.

“Kelua ini berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, untuk itulah beliau ini didudukkan memberi ilmu-ilmunya yang didapat dari Makkah ke sini,” jelas Guntur pada apahabar.com, baru-baru ini.

Syekh Muhammad Nafis wafat tahun 1812 Masehi dengan usia 77 tahun di Desa Binturu Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.

Terkait lokasi makam Syekh Nafis, sempat terjadi kontroversi; ada yang menyebut di dalam kubah, ada pula yang mempercayai berada di luar kubah.

loading...

Menurut Guntur, dari awal makam Datu Nafis berada di dalam kubah, sementara yang di belakang kubah itu baru-baru saja dibuka.

Hal itu diperkuat dengan tawasul yang pernah pihaknya lakukan bersama Guru Ahmad Sanusi (Guru Jaro) pada suatu malam di tahun 2000-an. Saat itu, dirinya bersama 5 orang lainnya berpegangan tangan bersama Guru Jaro sambil bertawasul dengan berzikir.

“Kata Guru Jaro: ‘Rasakan, jika terasa dingin itu artinya makam ini benar makam Datu Nafis, tapi sebaliknya jika panas berarti bukan beliau.’ Setelah ditanya satu persatu, saat itu semua yang ikut bertawasul merasakan dingin, sehingga kami yakin di dalam kubah inilah makam Syekh Muhammad Nafis,” kata Guntur.

“Selain itu, Guru Asmuni (Guru Danau) juga tidak pernah menyatakan yang lain, makam di dalam kubah inilah yang merupakan makam Datu Nafis,” sambungnya.

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *