hancau.net – Masih ingat dengan mushaf Alquran jumbo di Kandangan, Hulu Sungai Selatan? Kini, dua mushaf berukuran besar ini menjadi daya tarik wisata religi di Masjid Al-Abrar, Kandangan.
Masjid berwarna hijau dan kuning ini menyimpan Alquran dengan ukuran raksasa yang menarik perhatian para pengunjung.
Perjalanan H Yusri Fauzi: Menulis Alquran dengan Tangan Sendiri
Saat berkesempatan bertemu langsung dengan penulis Alquran tersebut, H Yusri Fauzi, seorang pria berusia 71 tahun asal Desa Gambah Luar. Meski usianya tak lagi muda, semangat Yusri tetap menyala dalam berbagi cerita tentang perjalanannya menulis dua mushaf Alquran berukuran jumbo.
Ukuran dan Berat Mushaf yang Mencengangkan
Dua mushaf tersebut memiliki ukuran dan berat yang mencengangkan: satu berukuran 60×90 cm dengan berat 45 kilogram, sementara yang lain lebih besar dengan ukuran 111×80 cm dan berat mencapai 75 kilogram.
Keduanya ditulis tangan oleh Yusri dengan penuh ketekunan. Proses penulisan Alquran pertama dimulai pada 2015 dan selesai pada 2017, sedangkan yang kedua dibuat pada 2017 hingga 2019.
Menghadapi Rintangan: Menulis dengan Tangan Kiri Setelah Stroke
Perjalanan menulis Alquran raksasa ini tidaklah mudah. Yusri sempat mengalami stroke pada bagian tubuh kanan, sehingga ia terpaksa melanjutkan menulis dengan tangan kiri.
Meski begitu, ia tetap gigih menyelesaikan 30 juz Alquran secara mandiri, menggunakan dana pribadi untuk membeli kertas buffalo, tinta, hingga biaya penjilidan.
Yusri, seorang pensiunan guru, kini aktif sebagai pengurus Masjid Al-Abrar. Selain menulis Alquran, ia juga mendorong jamaah untuk membaca Alquran setiap kali berkunjung ke masjid, minimal satu ayat. Kebiasaan ini ia terapkan demi menumbuhkan kecintaan terhadap kitab suci umat Islam.
Bakat seni Yusri sudah tampak sejak usia muda. Ia pernah menjadi juara pertama kaligrafi se-Kalimantan Selatan pada tahun 1994 dan menjadi dewan juri dalam berbagai ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Inspirasi dari Madinah: Motivasi untuk Menciptakan Alquran Jumbo
Inspirasi membuat Alquran jumbo ini datang saat ia berkunjung ke Museum Alquran di Madinah pada tahun 2016, yang memotivasinya untuk menciptakan karya monumental tersebut.
Harapannya sederhana namun bermakna: dengan adanya mushaf jumbo ini, ia ingin jamaah Masjid Al-Abrar lebih mencintai Alquran dan menjadi generasi penerus yang dekat dengan kitab suci, demi mendapatkan ridha Allah SWT.
