robotisasi

Akibat Robotisasi, Buruh Marah! 20 juta Orang Bakal Nganggur

hancau – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan robotisasi, digitalisasi ekonomi, dan industri kendaraan listrik akan berpotensi membuat 20 juta masyarakat Indonesia menganggur.

“Menurut perhitungan KSPI, jika digitalisasi ekonomi, robotisasi, serta industri kendaraan listrik bergerak sekaligus maka dipastikan pengangguran meningkat hingga 3%. Dan kemungkinan angka pengangguran akan tembus 15-20 juta. Angka tersebut tinggi sekali,” Said Iqbal, Presiden KSPI.

Iqbal menambahkan sebanarnya digitalisasi ekonomi dan robotisasi tidak dapat dihidarkan dari adanya revolusi industri. Karena itu, Iqbal meminta pemerintah menyiapkan langkah tetap karena jika PHK besar-besaran itu terjadi, maka serikat buruh akan marah dan memberontak.

Beberapa masukan yang diberikan oleh Iqbal, seperti memberlakukan regulasi terkait tatacara pengurangan karyawan jika digitalisasi dan robotisasi semain marak.

Dengan demikian, PHK tidak terjadi secara massal dan semena-mena.

Selain itu, Iqbal juga berharap agar pemerintah maupun perusahaan memberikan para tenaga kerja pelatihan dan peningkatan skill, sehingga ketika di-PHK, mereka masih dapat mencari pekerjaan dengan mudah.

Di sisi lainnya, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam mengatakan robotisasi tidak akan menggerus tenaga kerja manusia.

Menurutnya, robot juga memerlukan maintenance sehingga perlu orang yang melakukannya, meskipun secara kualifikasi tentu lebih tinggi.

Azam menjelaskan jika dahulu perusahaan perlu mendidik operator dalam 3 hingga 4 bulan untuk siap bekerja. Maka, dalam mengurus robot hal itu akan lebih lama terjadi, bahkan hingga 3 sampai 4 tahun.

Editor: