BORNEO online, Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin memutuskan 10 Sekolah Dasar di daerah itu untuk simulasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di tengah pandemi COVID-19 pada 18 Januari 2021.
“Setiap kecamatan hanya dua sekolah, tentunya dipilih yang benar-benar siap bisa menerapkan protokol kesehatan ketat,” ujar Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin, dilansir dari Antara, Rabu.
Ia memutuskan menggelar simulasi KBM tatap muka tingkat SD ini menjawab harapan dan masukkan semua pihak setelah melihat kondisi siswa yang sudah cukup lama tidak belajar di sekolah karena pandemi COVID-19.
“Tentu tidak mudah memutuskan ini, tapi setelah sekitar delapan bulan belajar jarak jauh bagi siswa SD ini, pilihan terbaik saat ini untuk mencoba melaksanakan belajar tatap muka,” ujar dia.
Namun, katanya, sesuai masukan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pihaknya menyetujui hanya siswa kelas IV hingga VI enam saja yang mengikuti simulasi KBM tatap muka itu.
Kabid Bina SD Dinas Pendidikkan Kota Banjarmasin Nuryadi memaparkan pola dalam simulasi belajar tatap muka untuk tingkat SD hanya 50 persen dari total jumlah siswa.
“Atau setiap rombel (rombongan belajar) kelas 18 orang yang normal. Belajarnya hanya 2,5 jam,” katanya.
Dia menjelaskan hasil rapat dengan Satgas COVID-19 Kota Banjarmasin, simulasi KBM tatap muka tingkat SD rencananya dimulai 18-30 Januari 2021 untuk tahap pertama.
“Penentuan 10 sekolah yang dipilih simulasi tahap pertama ini akan dilakukan verifikasi kondisi faktual oleh tim ke sekolah mulai tanggal 4-7 Januari 2021,” katanya.
Dia mengatakan hasil simulasi akan dievaluasi mingguan dan akan menentukan apakah akan dibuka KBM tatap muka tahap kedua.
“Moga secepatnya pandemi COVID-19 ini berakhir, hingga anak-anak bisa sekolah normal lagi,” katanya.
Editor: Ghaf