hancau– Tuan Guru Khairullah Zain menyuntikkan motivasi kepada anak-anak yatim yang berada di Panti Asuhan NU Martapura.
Suntikan motivasi tersebut disampaikannya di acara buka puasa bersama Pengurus Rayon Tarbiyah Komisariat Institusi Agama Islam Darussalam Martapura (IAID) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Guru Khairullah menyemangati anak-anak yatim untuk tumbuh mengejar cita-cita.
“Tidak mustahil di antara kalian kelak ada yang menjadi gubernur, bupati, dan pemimpin lainnya,” ujar Wakil Ketua PCNU Kabupaten Banjar ini, Senin (19/04).
Selain memberikan semangat, Guru Khairullah juga menceritakan sejarah puasa di awal-awal ibadah itu diperintahkan.
“Dahulu, puasa itu dimulai sejak Isya atau sejak tidur malam hingga waktu Maghrib. Jadi bila sudah shalat Isya ataupun tidur malam, maka sejak itu sudah tidak boleh lagi makan, minum dan melakukan hal yang membatalkan puasa lainnya,” ujar pengasuh Kajian Keislaman PCI NU ANZ (Australia dan New Zealand) ini.
“Setelah turun ayat 187 Surah Al Baqarah, barulah aturan puasa menjadi ringan, boleh makan dan minum hingga terbit fajar, baru puasa terasa ringan,” terangnya.
Menurut Guru Khairullah, dahulu itu bahkan ada sahabat Nabi yang pingsan gara-gara berpuasa dari Isya sampai Magrib.
“Ada sahabat Nabi yang pingsan karena tidak tahan puasa dari Isya sampai Maghrib. Kebetulan dia bekerja berat dan ketika berbuka tidak sempat makan ketiduran,” ungkapnya.
Diringankannya aturan berpuasa ini, menurut Guru Khairullah, tidak terlepas dari peran Nabi Muhammad SAW yang selalu menginginkan keringanan untuk umatnya.
“Karenanya, bila kelak kalian menjadi pemimpin, teladani kepemimpinan Nabi Muhammad yang selalu mengusahakan keringanan untuk umat. Jangan sebaliknya, bikin umat susah,” nasehatnya.
Untuk diketahui, Silaturrahmi Sekaligus Buka Bersama yang digelar PMII Rayon Tarbiyah Komisariat IAID ini adalah dalam rangka memperingati Harlah PMII ke-61. Acara ini ditutup dengan penyerahan infak untuk anak yatim yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Rayon Tarbiyah.