BORNEO online, Banjarmasin – Selama satu hingga dua pekan ke depan empat sekolah yakni SMPN 7, 10, 12 dan 31 Banjarmasin menggelar simulasi pembelajaran tatap muka di masa pandemi.
Simulasi itu dilakukan Dinas Pendidikan Banjarmasin dalam rangka mencari dan menyusun formulasi belajar tatap muka dalam era tatanan kehidupan baru di masa pandemi ini.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Totok Totok A Daryanto mengatakan, pihaknya belum punya pengalaman pembejalaran tatap muka selama masa pandemi
Makanya, kata dia, setelah simulasi yang berjalan 1 – 2 pekan, pihaknya bersama tim akan merumuskan petunjuk teknis (juknis) pembelajaran tata muka.
“Diperkirakan formulasi atau juknis pembelajaran tatap muka disusun 1-2 bulan, sehingga teknis sekolah dengan belajar tatap muka akan seragam. Kalau sekarang dalam penerapannya gak sama di tiap SMPN,” ujarnya di sela mendampingi kunjungan lapangan Komisi IV DPRD Banjarmasin ke SMPN 7 Banjarmasin, dilansir dari klik kalsel, Rabu (18/11/2020).
Dengan memiliki juknis, Totok memprediksi, pembelajaran tatap muka yang sesungguhnya akan berjalan Februari 2021 mendatang.
Ia menyatakan, sesuai SKB 4 menteri wilayah yang masuk zona hijau ataupun kuning diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka. “Kalau Banjarmasin kasus Covid-19 sudah melandai,” sebutnya.
Saat ini, ada tiga SMP swasta yang mengajukan pembelajaran tatap muka, yakni Madani Muhammadiyah 2 dan 4. “Kalau SD belum dapat rekomendasi gugus tugas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Noorlatifah mengatakan, kunjungan lapangan ini untuk memastikan simulasi pembelajaran tata muka sejalan dengan protokol kesehatan.
“Mudahan di masa transisi ini, Disdik dapat melahirkan pola atau juklak paling tepat untuk sekolah tatap muka,” katanya.
Editor : Bob