hancau – Menjalankan ibadah puasa Ramadan dijamin mendapat kebahagian.
Setidaknya seperti kata Nabi Muhammad SAW, terdapat dua kebahagian bagi orang yang puasa.
“Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya,” (HR Bukhari).
Pertama, kebahagiaan itu ia dapatkan saat dia berbuka puasa.
Rasa senang dan bahagia muncul dari dalam diri setelah seharian menahan lapar dan dahaga.
Bisa kembali makan dan minum serta berhubungan suami istri.
Tapi kebahagiaan jenis ini ialah ialah kembali mendapatkan kenikmatan secara jasmani.
Kedua, kebahagiaan saat bertemu Allah SWT. Sejatinya tidak ada nikmat di akhirat yang ditunggu-tunggu seorang muslim melainkan bertemu kekasih yang dicintai-Nya.
Bahkan kebahagiaan ini tak ternilai jika dibandingkan dengan surga yang merupakan ciptaan-Nya.
وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٞ
Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, memandang Tuhannya. (Surah Al-Qiyamah, Ayat 22-23)
Ada juga yang memahaminya kebahagiaan itu muncul karena mengetahui puasanya diterima oleh Allah Swt dan ia mendapatkan ganjaran di akhirat yang berlimpah dari-Nya. Inilah kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti.
Sebab ganjaran orang yang berpuasa demikian besar di akhirat nanti.
Itu karena kesabaran mereka di dunia menahan diri dari yang membatalkan puasa serta yang diharamkan Allah.
قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Az-Zumar: 10)