apahabar.com, BANJARMASIN – Ada empatbelas peristiwa sejarah yang terjadi di hari ke-18 Ramadan, satu di antaranya awal terjadinya pembantaian Belanda di Indonesia.
Mengutip karya Dr. Abdurrahman Al Baghdadi yang berjudul “Peristiwa-Peristiwa di Bulan Ramadhan” berikut empatbelas peristiwa yang terjadi di hari ke-18 Ramadan:
1. Turunnya Zabur Kepada Nabi Daud AS
Dalam hadits Nabawi mengenai kitab-kitab Allah yang diturunkan di bulan Ramadhan mengisyaratkan bahwa hari kedelapan belas bulan Ramadhan terjadilah salah satu kejadian penting dari kejadian-kejadian kenabian terdahulu, yaitu turunnya Zabur kepada Nabi Daud AS
Hadits yang dimaksud ialah riwayat Wailah bin Al-Asqa’ ra, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, Shuhuf lbrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada malam pada ketuju bulan Ramadhan, Injil diturunkan pada malam keempat belas bulan Ramadan, Zabur diturunkan pada malam kesembilan belas bulan Ramadhan, sedangkan Al Quran pada malam kedua puluh lima bulan Ramadan.” (Diriwayatkan oleh Thabrani, Al
Mu’jam A1-Kabir, 22/75.)
2. Bekam Pada Masa Rasulullah SAW
Di antara peristiwa pada hari ke 18 bulan Ramadhan adalah riwayat yang disebutkan di dalam kitab “Mu’jam Ash-Shahabah (3/80)” dari Atha’ bin Saaib, ia berkata, “Sejumlah penduduk Bashrah, di antaranya Hasan bin Abu Hasan. Dia meriwayatkan dari Ma’qil bin Sinan Al-Asyja’i ra, bahwasanya Rasulullah SAW berjalan melewatinya ketika ia berbekam pada tanggal 18 Ramadan, lalu beliau bersabda, “Orang-rang yang membekam dan dibekam batal puasanya.”
3. Meninggalnya Pedang Allah yang Terhunus, Khalid Bin Walid RA
Di antara peristiwa pada tanggal 18 Ramadan adalah meninggalnya saifullah al-maslul (pedang Allah Yang Terhunus), pemimpin para pemberani -tanpa ada yang mendebat gelar ini-, Khalid bin Walid RA.
Khalid bin Walid wafat pada tahun 20 H bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 642 M.
4. Meninggalnya Imam Az-Zuhri
Pada tahun 124 H, bertepatan dengan tanggal 25 Juli 742 M, Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah Al-Qurasyi Az-Zuhri berpulang ke rahmatullah. Zuhri adalah salah seorang ulama besar dan imam dalam Islam.
5. Meninggalnya Seorang Alim Ahli Falak Termasyhur, Ali bin Yunus Ar-Raqqash
Pada tahun 398 H bertepatan dengan tanggal Mei 1009 M, seorang ilmuwan ahli
falak termahsyur dari Mesir, Ali bin Yunus, meninggal dunia.
Ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya mempelajari pergerakan bintang dan pada akhinya mengantarkan dirinya untuk membuat teropong alat yang dibutuhkan untuk mengetahui periode waktu dalam mengamati bintang.
6.Yusuf bin Tasyafin Menyatukan Kaum Muslimin di Andalus
Pada tanggal 18 Ramadan tahun 484 H bertepatan dengan tahun 1091 M, panglima Yusuf Tasyafin berhasil mengumpulkan kekuatan kaum Muslimin di Andalus dan menghilangkan perpecahan antara para raja di wilayah tersebut.
7. Meninggalnya lbnu Shawwaf Ibnu Shairafi Menduduki Jabatan Menteri di Mesir
Pada tahun 491 H bertepatan dengan tanggal 18 Agustus tahun 1097 M, Ahmad bin Muhammad bin Hasan meninggal dunia.
Dia adalah keturunan Ali bin Zakaria Dinar Abu Yu’a Al-Bashri. Dikenal dengan nama Ibnu Shawwaf. Lahir pada tahun 400 H.
Ibnu Shawwaf adalah orang yang rajin mendengar dan mengambil hadits, seorang zuhud, penganut tasawuf ahli fikih dan seorang pengajar.
Ibnu Shawwaf memiliki akhlak mulia, sikap tenang dan lembut serta taat beragama. Ibnu Shawwaf menjadi ulama pada sepuluh bidang ilmu.
8. Ibnu Shairafi Menduduki Jabatan Menteri di Mesir
Di antara peristiwa yang terjadi pada tanggal 18 Ramadan tahun 368 H adalah pengangkatan seorang laki-laki berkarakter sangat aneh yang dikenal dengan nama Ibnu Shairafi sebagai menteri (jabatan ini pada masa sekarang setara dengan perdana menteri) diangkat oleh Al-‘Aziz Nazzar bin Al-Mu’iz Al-Ubaidi Al-Fathimi, penguasa Mesir.
9. Meninggalnya Khalifah Dinasti Abbasiyyah, Al-Mu’tashim
Dalam sebuah kitab “Syadzarat Adz-Dzahat 1/63” di antara mereka yang meninggal pada hari ke-18 bulan Ramadan adalah seorang khalifah Bani Abbasiyyah yang termasyhur, Al-Mu’tashim Abu Ishaq Muhammad bin Harun Ar-Rasyid bin Al-Mahdi Al-Abbasi dalam usia 47 tahun.
10. Meninggalnya Seorang lImuwan Ahli Administrasi, Ibnu Saqqa
Di antara peristiwa tanggal 18 Ramadan adalah meninggalnya seorang alim mulia, ahli administrasi yang sukses, Ibnu Saqqa.
11. Ibnu Hajar Al-Haitsami Menyelesaikan Syarah Kitab Asy-Syama il An-Nabawiyyah
Di antara peristiwa tanggal 18 Ramadan yang bisa disebutkan adalah bahwa lbnu Hajar Al-Haitsami menyelesaikan syarah (penjelasan) kitab Asy-Syamail An-Nabawiyah yang terkenal, karya Imam Tirmidzi.
12. Awal Pembantaian yang Digelar Belanda Terhadap Bangsa Indonesia
Kaum Muslimin generasi awal masuk ke kepulauan Indonesia untuk berdagang pada abad 15 M.
Segera saja Islam menyebar dan menjadi agama masyarakat umum di sana, yakni pada abad ke 16 M.
Ketika Portugis menguasai Semenanjung Malaka, yang berlokasi di Malaysia sekarang, mereka mengancam pulau-pulau Indonesia, khususnya pulau Sumatra.
Akan tetapi agresi Spanyol terhadap Perancis menyebabkan Perancis kehilangan daerah-daerah jajahannya, khususnya Indonesia.
Setelah itu, Belanda datang dan mengalahkan Spanyol, mereka menjajah Indonesia dan membentuk Kongsi Dagang Belanda di India Timur.
Belanda terus menjajah Indonesia hingga Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte melakukan agresi ke Belanda pada tahun 1795 M.
Kemudian Inggris melakukan agresi ke Pulau Jawa Indonesia pada tahun 1811 M setelah mengalahkan Perancis, lalu Indonesia direbut kembali oleh Belanda.
Bangsa Indonesia melancarkan perlawanan hebat akibatnya Belanda melakukan aksi pembunuhan penduduk sepanjang bulan Ramadan ketika pada penduduk itu sedang berpuasa.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1254 H, dengan ini ladang pembantaian mulai digelar untuk bangsa Indonesia.
Aksi pembunuhan berlangsung selama 5 tahun sampai akhirnya Belanda menguasai Indonesia secara penuh setelah membunuh 200 ribu kaum Muslimin.
13. Meletusnya Aksi Kekerasan Antara Kaum Hindu dan Kaum Muslimin di Kota Kalkuta India
Pada tanggal 18 Ramadan tahun 1365 H bertepatan dengan tanggal 16 Agustus 1946 M meletus aksi kekerasan antara kaum Hindu dan kaum Muslimin di kota Kalkuta India dan merambat ke beberapa kota yang lain.
Kekacauan berlangsung selama 3 hari dan menjatuhkan 7 ribu korban.
14. Perang Saudara Pecah di Tajekistan
Pada tahun 1413 H pecah perang saudara di Tajekistan. Tajekistan adalah Negara Islam di Asia Tengah.
Dijajah oleh Kerajaan Rusia pada pertengahan abad 19. Hegemoni Rusia atas Tajekistan terus berlanjut setelah berdirinya Uni Soviet yang berhaluan sosialisis.
Dalam rentang waktu itu penduduk Tajeskitan menanggung penderitaan akibat kekuasaan komunis dan politik penghapusan agama.
Ketika Negara Uni Soviet runtuh dan Tajekistan merdeka, cengkeraman komunisme belum juga berakhir.
Sejumlah pejuang Tajekistan berupaya mendeklarasikan Republik Islam Tajekistan secara resmi, dan sebagai akibat ketegangan politik bersenjata antara golongan komunis dan golongan Islamis. Puluhan warga terbunuh dan ratusan ribu orang mengungsi terjadi pada tahun 1993 M.
Setelah itu masuk bulan Ramadan dan kaum Muslimin masih berada dalam ketegangan antara golongan komunis dan kaum Muslimin yang menginginkan kebebasan beragama.
Penulis: Triaji