hancau.net – Komjen Listyo Sigit Prabowo, namanya mencuat ketika Komisi III DPR RI menyetujui pencalonannya sebagai Kapolri, setelah menjalani fit and proper test. Selanjutnya, ini akan dibawa ke rapat paripurna DPR.
Akan ada banyak perubahan yang ingin Sigit lakukan di tubuh Polri. Khususnya terkait perkembangan era digital 4.0.
Kami kutip dari Kumparan, berikut beberapa gebrakan transformasi Polri ala Komjen Listyo Sigit.
SIM, SKCK, STNK Delivery
Nantinya masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor polisi untuk mengurus surat-surat penting. Seperti SIM, SKCK, dan STNK. Perpanjangan SIM dan STNK akan dilakukan melalui aplikasi. Kemudian, hasilnya akan dikirimkan melalui Pos Indonesia.
Kolaborasi Virtual Police dan Influencer
Virtual police nantinya akan lebih mengarah kepada edukasi terhadap masyarakat tentang penggunaan media sosial dengan baik. Selain itu virtual police nantinya akan menggandeng beberapa influencer, untuk lebih memasyarakatkan programnya.
Polsek Tidak Menangani Kasus
Beberapa polsek di Indonesia nantinya tidak akan lagi terbebani dengan penanganan kasus. Akan tetapi, fokus kepada usaha pencegahan.
Hotline Nasional Kepolisian
Layaknya beberapa negara yang sudah menerapkan layanan tersebut. Indonesia akan memiliki layanan hotline nasional kepolisian. Jadi, semua layanan kepolisian akan dimasukkan ke dalam satu nomor, dan akan terhubung ke seluruh mobil patroli.
Polantas Tidak Menilang
Selanjutnya, penindakan pelanggaran akan dilakukan secara elektronik. Polantas yang turun ke jalan akan lebih fokus terhadap pengaturan lalu lintas jalan raya.
Merekrut Lulusan Madrasah dan Bisa Mengaji
Penerimaan anggota Polri kerap kali mendapat berbagai sorotan. Sigit memastikan saat dirinya menjadi Kapolri, perekrutan akan terbuka dan transparan. Termasuk menerima lulusan madrasah.
Dirinya sadar saat ini, polisi tidak hanya sekadar perlu untuk menegakkan hukum. Akan tetapi, membina masyarakat hingga menangkal radikalisme. Pengetahuan agama yang baik dan dapat menjadi teladan, akan memudahkan polisi dekat dengan masyarakat. Serta mencegah paham radikalisme yang berkembang di masyarakat.
“Kalau memang kita butuh anggota polisi yang punya kemampuan mengaji baik, dia bisa berikan edukasi memimpin di masyarakat, anggota yang bisa jadi teladan. Kalau tempat lain enggak bisa, kami Polri siap Pak,” tutup Sigit.