apahabar.com, TORONTO – Kapan sih waktu yang tepat berhenti makan sahur pada ibadah puasa Ramadan?
Seorang Cendekiawan Muslim dari Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, Syekh Ahmad Kutty mencoba menjawabnya.
Syekh Ahmad Kutty menyampaikan penjelasan mengenai kapan waktu yang tepat berhenti makan dan minum di waktu sahur melalui laman aboutislam.net.
Menurut pemaparnnya, ada dua aspek terkait waktu yang tepat untuk berhenti makan dan minum saat sahur. Yakni waktu yang disukai dan waktu yang diizinkan.
Ada pun waktu yang disukai untuk berhenti makan menurut Syekh Kutty adalah 10 menit sebelum waktu subuh.
Sehingga jika waktu Subuh adalah pukul 06.12, maka seseorang harus berhenti makan sekitar pukul 06.02.
Namun, waktu yang diizinkan untuk makan dan minum saat sahur yaitu sampai pukul 06.12. Setelah itu dianggap melanggar ketentuan syariat. Karena itu, jika ada yang sengaja melakukannya, maka puasanya dianggap batal.
“Para sahabat Nabi SAW telah selesai makan sahur dengan Nabi SAW dan setelah melakukannya mereka masih memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan membaca 50 ayat Alquran sebelum subuh. Perkiraan waktu untuk pembacaan tersebut adalah 10 menit,” jelas Syekh Kutty.
Namun, sebagaimana disebutkan sebelumnya, waktu yang diizinkan untuk makan dan minum di waktu sahur bisa diperpanjang hingga waktu subuh.
Jika adzan berkumandang tepat waktu yakni pada waktu subuh, itu adalah titik potong terakhir untuk sahur.
Sebaliknya, jika adzan berkumandang setelah dimulainya waktu subuh, maka yang perlu dijadikan acuan bukanlah waktu adzan, melainkan waktu subuhnya.
“Bila adzan berkumandang tepat waktu, dan masih ada sisa makanan di tangan, lebih baik disarankan tidak mengonsumsinya. Namun dia mungkin menelan apa yang sudah ada di mulutnya,” katanya.
Adapun kapan hendaknya mulai berbuka puasa, yaitu segera setelah matahari terbenam, tanpa ditunda-tunda. Sunnah Nabi SAW bukanlah menunda buka puasa.
Beliau SAW mengatakan, umatnya menikmati berkah dari Allah SWT selama mereka segera berbuka puasa segera setelah matahari terbenam tanpa diundur-undur.
Nabi SAW biasa berbuka puasa dengan beberapa kurma dan air. Kemudian beliau berdiri untuk Salat Maghrib, lalu menyantap makanan setelah salat.
Allah SWT berfirman; “…dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam…” (QS Al-Baqarah Ayat 187)
Newswire