hancau – Kita selalu memperingati hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun tahukah kalian, bahwa di luar sana masih banyak berseliweran fakta sejarah terkait kemerdekaan Indonesia yang belum kita ketahui atau mungkin terlupa karena terlalu kenyang dengan doktrin buku-buku sejarah yang ada di sekolah.
Tanpa mengurangi rasa nasionalis dan patriotisme, kita akan meneropong perspektif beberapa negara terkait soal kemerdekaan Indonesia, khususnya dari Jepang, Belanda, dan Amerika.
Jepang
Menurut perspektif Jepang, bangsa Indonesia tidak pernah berhasil berjuang merebut kemerdekaan. Akan tetapi, kemerdekaan yang kita nikmati saat ini ialah diberikan oleh orang-orang Jepang. Kok begitu? Mari simak tulisan ini sampai habis.
Indonesia yang konon katanya dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. Sepanjang waktu tersebut, tidak ada satupun kerajaan yang ada di nusantara mampu mengalahkan dan mengusir Belanda. Pada akhirnya, yang membuat bangsa Indonesia bisa lepas dari penjajahan ialah kedatangan Jepang.
Tahun 1942 Jepang datang dan menghanguskan orang-orang Belanda dari bumi nusantara.
Masih menurut perspektif Jepang, mereka memberi kebebasan dan kemerdekaan kepada orang-orang Indonesia.
Ketika orang-orang Jepang berkuasa di Indonesia, mereka membentuk tentara Heiho / PETA (Pembela Tanah Air). Mereka mengajarkan bagaimana perang modern kepada orang-orang Indonesia, sehingga ketika Jepang hengkang, orang Indonesia sudah mampu berperang melawan Belanda.
Selain PETA, Jepang juga membentuk Keibodan dan Seinendan, yang membantu orang-orang secara sipil untuk bisa bertahan melawan penjajahan bangsa asing.
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pun dibentuk oleh penjajah Jepang untuk merumuskan dasar negara (Pancasila) dan UUD 1945. Setelah itu, teks proklamasi disusun di rumah Tadashi Maeda.
Bahkan, saat ingin memproklamirkan kemerdekaan, Soekarno dan Hatta datang minta ijin ke Jenderal Hisaichi Terauchi di Vietnam.
Namun, ini hanyalah sebuah perspektif yang berlandaskan dari fakta sejarah yang terlupa.
Belanda
Berbeda dengan Jepang, jika kita melihat dari perspektif Belanda, tentu saja mereka yang akan mengklaim bahwa orang-orang Belanda lah yang telah memerdekakan Indonesia.
Setelah perang dunia ke 2, semua bangsa penjajah memberikan kebebasan terhadap bangsa yang dijajah tanpa terkecuali. Lalu untuk apa Indonesia mengklaim bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini ialah hasil perjuangan?
Ketika itu, bangsa-bangsa Eropa di PBB sepakat bahwa mereka tidak memerlukan lagi kolonialisme, melainkan postkolonialisme.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, hanya sekitar 100 orang yang mengikuti upacara tersebut. Di tahun yang sama, ada 65 ribu orang pribumi yang mendaftar menjadi tentara KNIL. Fakta tersebut terjadi di dalam dunia militer dan sipil.
Secara internasional di tahun tersebut tidak ada yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Mesir baru mengakui kemerdekaan Indonesia di tahun 1947, hal ini menunjukkan bahwa di rentang waktu 1945 – 1946 tidak ada satupun dari negara di dunia yang mengakui kedaulatan Indonesia.
Hingga tahun 2004, Belanda masih mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 27 Desember 1949 yang merupakan buntut dari tekanan dunia internasional atas kolonialisme.
Amerika Serikat
Kok bisa? Mari kita bahas di sini.
Amerika sangat membenci komunisme. Di tahun-tahun itu, komunisme semakin subur di Asia. Amerika semakin takut ketika peristiwa PKI di Madiun pecah. Untungnya, divisi Siliwangi mampu memberantas orang-orang komunis. Ketika itu, Amerika tersadar bahwa Indonesia adalah “teman kami”.
“Siapapun yang menghabisi komunis, ia adalah sahabat kami,” kata orang-orang Amerika.
Di PBB, Amerika termasuk salah satu negara yang paling getol menyerukan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi DK PBB tanggal 28 Januari 1949 berisi desakan pada Belanda untuk menghentikan seluruh aksi militernya di Indonesia. Dari situlah muncul klaim bahwa orang Amerika telah membebaskan Indonesia dari penjajahan.
Namun, terlepas dari berbagai fakta historis di atas. Kenyataannya adalah mau perjuangan tersebut gagal atau berhasil, orang-orang Indonesia lah yang berjuang.
Jika dikatakan bahwa Jepang ikut memerdekakan Indonesia, hal tersebut terjadi secara tidak sengaja. Bukti yang jelas ialah saat Tadashi Maeda dihukum di negerinya (Jepang) karena membantu proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Begitu pula halnya dengan Belanda, fakta di atas terkait Belanda yang memerdekakan Indonesia runtuh ketika kita ketahui bahwa kenyataannya Belanda kalah di dalam perundingan meja bundar, dan terpaksa mengakui kedaulatan negara Indonesia.
Di dalam perundingan meja bundar tersebut, serangan umum 1 Maret yang terjadi di Jogjakarta disebut sebagai pembuktian bahwa bangsa Indonesia masih bisa melawan.
Amerika pun begitu, mereka mungkin berjasa. Namun, bukan mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, melainkan orang-orang Indonesia itu sendiri.
Beberapa perspektif di atas dapat menjadi perdebatan tentang benar dan salah. Namun, di era sekarang perdebatan seperti itu tidaklah relevan. Hal yang penting sekarang adalah, bagaimana cara kita mengisi kemerdekaan tersebut.