hancau – Tahukah kalian siapa pengusaha kaya di Cina? Pasti sebagian besar dari kalian akan menjawab Jack Ma. Jawaban tersebut tidak salah, tidak juga benar. Pasalnya, sekarang ada 3 orang yang lebih kaya daripada Jack Ma. Salah satunya adalah Ma Huateng, yang disebut-sebut rajanya menjiplak.
Ma Huateng lahir pada tahun 1971 dari pasangan Ma Chensu dan Huang Huiqing di Dongfang, Cina. Kehidupan remajanya terbilang cukup mapan, terbukti dari ayahnya yang merupakan seorang manajer dermaga.
Mulai Tertarik dengan Komputer Sejak Kecil
Sejak kecil, tepatnya saat di bangku sekolah, Ma sudah tertarik dengan ilmu komputer. Ketertarikannya tersebut berlanjut hingga ke bangku kuliah.
Pada tahun 1989, Ma mengambil jurusan ilmu komputer di Shenzhen University. Kemudian lulus pada tahun 1992.
Ketika lulus, Ma tidak langsung terjun ke dalam dunia bisnis. Dia bekerja di Cina Motion Telecom Development. Di sana, Ma bertugas sebagai tim riset dan pengembangan layanan internet.
Hingga pada tahun 1998, dia bersama 4 temannya memutuskan untuk membangun Tencent.
Mulai Menjiplak Beberapa Platform
Produk pertama Tencent, OICQ disinyalir menjiplak ICQ, yang merupakan layanan instant messaging pertama di dunia.
Setelah mendapat gugatan dari pemilik ICQ, AOL, OICQ berubah nama menjadi Tencent QQ.
Walaupun terkena kasus, Tencent QQ tetap ngetren di Cina. Bahkan menurut laporan, Tencent QQ sempat memiliki 350 juta pengguna di negara tersebut.
Tidak hanya ICQ, Tencent diduga juga menjiplak berbagai software lain. Seperti Google, Twitter, ebay, hingga internet explorer.
Kegiatan jiplak menjiplak yang dilakukan oleh Ma Huateng mendapat perhatian dari para kompetitornya.
“Permasalahan Tencent adalah tidak adanya inovasi sama sekali. Semuanya hanya menjiplak,” ungkap Jack Ma selaku founder Alibaba.
Namun, di dalam sebuah jumpa pers terbatas, Ma Huateng pernah berkomentar, “Menjiplak tidak membuat kamu hebat. Kuncinya adalah membawa ide dan inovasi besar ke arah domestik.”
Tencent Mulai Berubah
Setelah lebih dari 10 tahun memikul julukan sebagai raja menjiplak. Tencent mencoba refleksi dan mengubah citra perusahaan pada tahun 2011.
Tencent mengundang 72 ahli ke dalam 10 meeting tertutup yang disebut-sebut sebagai “konferensi para dewa”.
Para tamu tersebut bertugas untuk mengkritisi petinggi Tencent tanpa menahan diri.
Menurut founder DCCI & Futurelab, Hu Yanping, ini adalah kali pertama petinggi Tencent menghadapi kritik bertubi-tubi.
“Kami akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dengan perusahaan ini,” ungkap Martin Lau selaku Presiden Tencent.
WeChat Menjadi Solusi
Secara ajaib, Ma Huateng dan Tencent sudah memiliki solusi untuk membayar kesalahan mereka.
WeChat, merupakan solusi mereka. Disebut-sebut sebagai super-app pertama di dunia.
Sejak rilis perdana pada Januari 2011 hingga 2019, WeChat telah menggaet 1,17 miliar pengguna dari seluruh dunia.
Hal disebabkan tidak lain dan tidak bukan, karena WeChat menjawab hampir seluruh kebutuhan Masyarakat.
Mulai dari chatting, sharing foto, atur jadwal, pesan taksi, pesan makanan, petunjuk arah, kirim uang, pesan tiket bioskop, bahkan belanja.
Efeknya, pada tahun 2017 Tencent menjadi perusahaan Asia pertama yang valuasinya lebih dari 500 miliar dolar AS. Hal tersebut membuat saham Tencent lebih bernilai ketimbang facebook.
WeChat juga merupakan satu dari lima media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia pada tahun 2020. Kesuksesan WeChat menjadikannya Super App percontohan.
Bahkan, Mark Zuckerberg berusaha mengarahkan facebook menjadi super app seperti WeChat.
Tencent Ekspansi ke Dunia Game
Tidak hanya di media sosial, Tencent juga merajai dunia game.
Ma Huateng membawa Tencent menjadi perusahaan game terbesar di dunia, dengan investasi di berbagai game populer. Seperti PUBG Mobile, Fortnite, League of Legends, itu merupakan segelintir game yang diinves oleh Tencent.
Selain itu, tangan Tencent juga merajalela ke berbagai perusahaan game besar. Seperti Rito Games, Epic Games, Ubisoft, Activision Blizzard, Supercell, dan banyak lainnya.
Dengan beberapa pencapaian kesuksesan di atas, kita kemudian menjadi bertanya-tanya apa yang menjadi kunci sukses Tencent?
Menurut Profesor Investasi Peking University, Jefrey Tawson, ada 3 kunci yang menjadi fokusnya. Yaitu, koordinasi manajemen, kecepatan internet di Cina, dan perkembangan pasar dan konsumen.
Namun yang lebih penting ialah, peran Ma Huateng yang begitu besar.
Ketangguhannya membuat kekayaan Ma Huateng melonjak menjadi 60,9 miliar dolar AS atau sekitar 884,4 triliun rupiah pada tahun ini.
Langkah berikutnya yang ingin dicapai Ma ialah penjelajahan ruang angkasa.
Pada 2016 dan 2017, dia menanam modaldi tiga perusahaan yang terkait dengan penjelajahan ruang angkasa.
Bukan hal yang mustahil, jika di masa depan kita akan dengar dia melampaui kesuksesan Elon Musk dengan Space X nya.