BORNEO online, Banjarmasin – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menjadwalkan gelar debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin dimulai pada 30 Oktober 2020.
“Gelar debat publik pertama tanggal 30 Oktober, debat kedua pada 10 November dan debat ketiga 22 November,” ujar Ketua KPU Kota Banjarmasin Rahmiyati Wahdah, Rabu (14/10) dikutip dari laman antara.
Dia menyampaikan, ketetapan jadwal debat publik para calon ini disepakati dalam gelar rapat koordinasi jadwal dan materi debat publik atau debat terbuka antar pasangan Cawali-cawawali Banjarmasin pada Pilkada 2020 di kantor KPU Banjarmasin Rabu (14/10).
“Sebagian besar Paslon hadir langsung pada rapat koordinasi ini, dan sepakat dengan jadwal debat itu,” ungkapnya.
Menurut dia, mekanisme debat terbuka penyampaian visi dan misi para Paslon itu tidak ada antar Cawali saja atau antar Cawawali saja.
“Tapi tiga kali debat itu langsung diikuti pasangan Cawali-Cawawali,” ujarnya.
Dia menyatakan, para Cawali-Cawawali wajib mengikuti debat yang diselenggarakan KPU ini, sebab jika tidak akan dikenakan sanksi, yakni, diumumkan ke publik tidak ikut debat, kemudian iklan kampanyenya yang difasilitasi KPU dicabut.
“Terkecuali ada halangan yang memang tidak bisa dihindarkan,” kata Rahmiyati Wahdah.
Dikatakan dia, pada masa pandemi COVID-19 ini, maka pelaksanaan debat yang hadir di arena debat sangat terbatas, yakni, hanya pasangan calon dan empat orang tim suksesnya yang diundang hadir.
“Saat debat itu tidak boleh bawa Alat Peraga Kampanye (APK), tidak boleh juga ada yel-yel,” tegasnya.
Dia meminta untuk semua pasangan calon tidak memobilisasi pendukung ke acara debat nantinya, sebab semua harus mentaati protokol kesehatan menghindari penularan COVID-19.
“Masyarakat bisa menyaksikan lewat televisi saja, tidak usah datang ke tempat debat, sebab semua harus menjaga dari tertularnya virus Corona,” pungkasnya.
Pada Pilkada Banjarmasin tahun 2020 ini diikuti empat pasang calon, yakni, nomor urut 1 adalah H Haris Makkie dan Ilham Noor, nomor urut 2 H Ibnu Sina dan H Arifin Noor, nomor urut 3 adalah H Khairul Saleh dan Habib Muhammad Ali Alhabsy dan nomor urut 4 Hj Ananda dan H Mushaffa Zakir.