apahabar.com, BANJARMASIN – Terdapat lima peristiwa sejarah yang terjadi di hari ke-25 Ramadan dalam karya Dr. Abdurrahman Al Baghdadi, yang berjudul “Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadan”.
Berikut lima peristiwa sejarah di hari ke-25 Ramadan:
1. Kembalinya Rasulullah SAW dari Perang Tabuk
Pada 26 Ramadan tahun 9 H bertepatan dengan tanggal 5 Januari 631 M, Nabi SAW kembali dari Perang Tabuk di mana ada beberapa orang sahabat yang tidak turut dalam peperangan ini.
Begitu Nabi SAW kembali, beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan salat ketika mereka yang tidak turut berperang menyampaikan permohonan maaf atau alasan mereka. Maka, terjadilan kisah pemboikotan Ka’b bin Malik dan dua orang temannya.
2. Upaya Pasukan Muslim Melakukan Penerobosan di Perancis
Pada tahun 114 H, setelah kaum Muslimin menaklukkan Spanyol pada tahun 92 H dan para khalifah Dinasti Umayyah menanamkan kekuasaannya di sana, sejumlah panglima pasukan Islam berupaya melakukan penerobosan ke Perancis.
Upaya pertama dipimpin oleh Samh bin Malik Al-Khaulani berangkat pada tahun 100 H.
Pasukan Samh ini mencapai wilayah Toloz di sebelah selatan Perancis. Akan tetapi pasukan Islam mengalami kekalahan dan Samh Sendiri terbunuh.
Proses penarikan pasukan dipimpin oleh Abdurrahman bin Abdullah Al-Ghafiqu.
3. Pembunuhan Muhammad yang Bergelar An-Nafs Az-Zakiyyah (Jiwa yang Suci)
Pada tahun 145 H, bertepatan dengan tanggal 17 Dasember tahun 762 M, terjadi pembunuhan terhadap Muhammad bin Abdullah bin Hasan bin Husain bin Ali bin Abu Thalib RA yang bergelar An-Nafs Az-Zakiyyah (Jiwa yang Suci).
Muhammad ‘Jiwa Yang Suci’ memberontak kepada Khalifah Abu Ja’far Al- Manshur dan bertempat tinggal di Madinah.
Manshur menugaskan paman dan Putra Mahkota-nya, Isa bin Musa. Dia bergerak bersama pasukannya untuk memerangi Muhammad ‘Jiwa Yang Suci’.
4. Awal Pemberontakan Orang-orang Negro
Di antara peristiwa tanggal 26 Ramadhan tahun 255 H, bertepatan dengan tahun 869 M, adalah dimulainya pemberontakan orang-orang negro.
Mereka adalah kabilah-kabilah kulit hitam yang menempati pesisir Afrika Timur.
Sejarawan Arab menggenerasilir nama ini untuk budak-budak yang menebar ketakutan di dataran rendah Irak.
Fitnah kaum negro tidak bisa diremehkan begitu saja.
Peperangan ini meletus di bawah pimpinan Ali bin Muhammad bin Isa, yang lebih dikenal dengan nama Al-Barqa’i, dan dibantu oleh Qaramithah.
Al-Barqa’i memimpin pemberontakarn besar di Irak Selatan, di wilayah Ahwar.
Pemberontakan ini berlangsung selama 15 tahun, hingga tahun 884 M.
5. Pertempuran Hithin di Pelastina
Di antara peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Ramadhan tahun 584 H, bertepatan dengan tanggal 17 Oktober tahun 1188 M, ialah pertempuran Hithin yang termasyhur di bawah pimpinan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Pertempuran yang menghilangkan eksistensi kaum salibis di Timur.
Penulis: Triaji