apahabar.com, BANJARMASIN – Lima peristiwa sejarah yang terjadi di hari ke-27 Ramadan, satu diantaranya turunnya malam Lailatul Qadar.
Mengutip karya Dr. Abdurrahman Al Baghdadi yang berjudul “Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadan”, berikut lima peristiwa sejarah di hari ke-25 Ramadan:
1. Lailatul Qadar
Lailatul qadar adalah malam agung di bulan Ramadhan, bahkan paling agung sepanjang tahun -sebagaimana pendapat jumhur ulama- adalah malam lailatul qadr. Makna qadar di sini ialah kedudukan yang mulia.
Ia adalah malam yang diisyaratkan dalam firman Allah,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-
malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit. ” (A1-Qadr [98] 1-5)
Mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam 27 bulan Ramadhan, sebagian ulama yang lain berbeda pendapat.
Akan tetapi sebagian besar dari mayoritas ulama itu berpendapat bahwa lailatul qadar terbatas pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, tepatnya malam-malam ganjil (21-23-25-27-29).
2. Diwajibkan Zakat Fitrah
Pada 27 Ramadan tahun kedua Hijriyah, zakat fitrah diwajibkan di Madinah Al- Munawwarah.
Zakat fitrah juga disebut shadaqatu fitr.
Ada yang berpendapat bahwa kewajiban zakat fitrah turun pada tanggal 28 Ramadhan.
3. Penggantian Kiswah Ka’bah Dua Kali Setahun
Pada tanggal 27 Ramadhan tahun 24 H, dimulai tradisi penggantian kiswah Kakbah pada bulan Ramadan setiap tahunnya.
Kakbah yang mulia diganti kiswahnya dua kali dalam satu tahun pada masa Utsman bin Affan RA:
Pertama, menggunakan kain Sutera pada hari tarwiyah, yaitu hari kedelapan bulan Dzuihijah.
Kedua, pada hari ke 27 bulan Ramadan yang penuh berkah.
Kebiasaan ini terus berlanjut pada masa-masa Islam berikutnya.
4. Tradisi Ramadan di Makkah Mukkaramah
Di antara peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Ramadan ialah seperti diisyaratkan oleh seorang pengembara dan sejarawan, Ibnu Bathutah, di dalam kitabnya, Ar-Rihlah (1/185).
Ibnu Bathuthah mengisyaratkan sebagian tradisi yang dijalankan penduduk Makkah -semoga Allah selalu menjaganya- yaitu tradisi baik di bulan Ramadan pada malam- malam bulan penuh berkah ini.
Tradisi tersebut mencapai puncaknya pada malam 27.
5. Turunnya Hujan Salju Aneh di Kairo
Di dalam kitab ‘Ajaib A-Atsar (3/243), terkait peristiwa tahun 1222 H, disebutkan:
“Di antara kejadian-kejadian langit yang ada, pada tanggal 27 Ramadhan tahun ini langit menghitam di atas wilayah Gharbiyyah dan Mahallah Kubra, di pinggiran kairo. Lalu turun salju putih seukuran telur ayam, ada yang lebih besar dan ada yang lebih kecil. Salju itu menghancurkan banyak bangunan dan menimpa binatang ternak, serta mengakibatkan kerugian yang luas. Hanya saja salju itu membasmi ulat pada tanaman. Maka alhamdu lillahi ‘ala kulli haal (segala puji hanya bagi Allah dalam segala kondisi Walahawla wala quwwata illa billah (Tidak ada daya upaya kecuali berkat pertolongan Allah).
Penulis: Triaji