apahabar.com, BANJARMASIN – Khalifah Harun Ar Rasyid pernah menangis dinasehati seorang yang dianggap gila. Bagaimana cerita dan apa nasehatnya, berikut ceritanya.
Menguti instagram osmanlimedia, pada Kitab Uqala Majnun “Orang-orang gila yang Berakal” diceritakan, Khalifah Bani Abbasyiah, Harun Ar Rasyid sering kali meminta pendapat para ulama.
Suatu ketika, dia meminta nasehat Bahlul Al-Majnun –seorang yang dianggap gila– oleh penduduk Abbasiyah.
Saat itu, Khalifah Harun melakukan perjalanan dan kebetulan melintas pemakaman atau kuburan dilihatnya Bahlul sedang duduk di sana.
Barkata Harun Ar-Rasyid kepadanya: “Wahai Bahlul, kapankah kamu akan berakal (sembuh dari gila)?”
Mendangar hal itu Bahlul pun beranjak dari tempatnya dan naik ke atas pohon, lalu dia memanggil Harun Ar-Rasyid dengan lantang, “Wahai Harun yang gila, kapankah engkau sadar?”
Harun Ar-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata, “Siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk di kuburan?”
“Aku berakal dan engkau yang gila,” kata Bahlul.
“Bagaimana itu bisa?” tanya Harun.
Bahlul berkata, “Karena aku tahu bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada. Maka aku memakmurkan kubur sebelum istana, dan sebaliknya engkau memakmurkan istanamu sampai-sampai engkau takun untuk dipindahkan dari istanamu ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti akan masuk ke dalam kubur. Maka katakan wahai harun siapa yang gila di antara kita?”
Bergetarlah hati khalifah Harun, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi jenggotnya.
Lalu Harun Ar-Rasyid berkata, “Demi Allah engkau yang benar, tambahkan nasihatmu untukku wahai Bahlul.”
“Cukup bagimu Alquran, maka jadikan pedoman,” ujar Bahlul.
“Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahlul? Aku akan penuhi,” tanya khalifah Harun.
“Iya aku punya 3 permintaan. Jika engkau penuhi aku akan berterima kasih,” ungkap Bahlul.
“Mintalah,” ujar Harun.
Permintaan Bahlul yang pertama, “Tambahkan umurku.”
Harun, “Aku tidak mampu.”
Permintaan kedua, “Jaga aku dari Malaikat maut.”
Kedua kalinya khalifah Harun menjawab, “Aku tidak mampu.”
Ketiga, “Masukkan aku ke dalam surga dan jauhkan aku dari api neraka.”
Kembali Harun pun menjawab, “Aku tidak mampu.”
“Maka ketahuilah bahwa engkau dimilik (sebagai seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak perlu padamu,” kata Bahlul.
Bahlul Al-Majnun sebenarnya bukanlah orang gila yang benar-benar gila. Ia adalah seorang ulama sufi ahli hikmah yang bernama Syekh Bahlul Majnun yang di makamkan di Baghdad.
Syekh Bahlul juga berteman baik dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid, ia juga sering meminta nasehat kepada Bahlul dalam beberapa kesempatan.
Penulis: Triaji Nazulmi