BORNEO onine, Penajam Paser Utara – Proses pembangunan Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, sudah mencapai 90 persen.
“Saat ini pembangunan jembatan pada bentang panjang tersisa sekitar enam meter lagi,” ungkap Nicko Herlambang Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten, ketika ditemui di Penajam, Rabu (21/10), dilansir dari laman antara.
Nicko optimistis proyek pembangunan akses penghubung antardaerah di Kalimantan Timur, bahkan Kalimantan yang dimulai sejak 2013 tersebut rampung pada tahun ini (2020).
Proses uji coba Jembatan Pulau Balang untuk bentang panjang menurut Nicko Herlambang, telah dijadwalkan pada Maret atau April 2021.
“Masih ada satu alat lagi diperlukan untuk memonitor kondisi jembatan yang pengadaannya akan dilelang pemerintah pusat pada awal 2021,” ujarnya.
“Pengetesan jembatan secara utuh baru bisa dilakukan setelah alat untuk memantau kondisi jembatan sudah terpasang,” tambahnya.
Pengerjaan bentang pendek Jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD Provinsi Kalimantan Timur sekitar Rp425 miliar.
Pengerjaan bentang panjang jembatan sepanjang 804 meter dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN lebih kurang Rp1,3 triliun, dengan pola kontrak tahun jamak (multiyears contract).
Akses darat dari sisi kabupaten Penajam Paser Utara jelas Nicko Herlambang, sudah terbuka dan terhubung ke Jembatan Pulau Balang.
“Kami harap akses darat dari sisi Kota Balikpapan cepat terselesaikan dan segara dibuka agar pembangunan jembatan itu tidak sia-sia,” ucapnya.
Jembatan Pulau Balang juga terkoneksi atau terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan wilayah ibu kota negara Indonesia yang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.