BORNEO online, BANJARMASIN – Pelaksanaan simulasi pemungutan suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin, di halaman Gedung Sultan Suriansyah, Kayu Tangi, Banjarmasin, Sabtu (21/11), juga diikuti penyandang disablitas.
”Dengan melibatkan penyandang disabilitas dalam simulasi ini, kita bisa mendapatkan gambaran dalam pelaksanaannya nanti pada tanggal 9 Desember,” kata Ketua KPU Kota Banjarmasin, Rahmiyati Wahdah.
Para penyandang disabilitas yang hadir simulasi pemungutan suara, tetap mengikuti penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan cek suhu tubuh saat memasuki TPS.
Disimulasi tersebut, penyandang disabilitas mengenakan sarung tangan plastik sekali pakai yang telah disediakan penyelenggara pemungutan suara, kemudian ke bilik pemilihan suara dengan membawa kertas suara. Setelah itu memasukan kertas suara ke kotak suara, lalu mendapatkan polesan tinta di jari sebagai tanda bukti telah memilih.
Dalam kesannya, Ahmad Riyad salah seorang penyandang disabilitas menyampaikan pelayanan penyelenggaraan pemungutan suara dimasa pendemi sangat berbeda dengan sebelumnya karena mengikuti prokes, cukup bagus dan memuaskan.
Ia menyampaikan agar TPS dibuat pada tempat yang mudah dijangkau penyandang disabilitas, pintu masuk dan keluar TPS harus memudahkan kaum difabel yang menggunakan kursi roda.
“Bagi tuna netra perlu adanya kertas suara dalam bentuk braille, yang tuna rungu perlu adanya papan running teks atau penterjemah bahasa isyarat,” ungkapnya.
“Harapannya semoga bisa diakomodir oleh penyelenggara, dan para penyandang disabilitas dapat memberikan hak suara,” tuturnya.
Reporter : Abdul Gafur
Editor: Milhan Rusli