Sang Fajar

Sang Fajar dan Proklamator, Dialah Soekarno

hancau.net – Ia dilahirkan 6 Juni 1901, pukul setengah enam pagi, saat sang fajar mulai menyingsing. Namanya Koesno Sosrodihardjo atau yang lebih kita kenal dengan nama Soekarno.

Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, sedangkan ibunya berasal dari bali.

Ibunda Soekarno, Ida Ayu Nyoman Rai, percaya bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit akan ditakdirkan mempunyai nasib yang lebih baik. “Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan nak, bahwa engkau ini putra sang fajar.” Begitu pesan bundanya.

Soekarno kecil tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Menginjak usia 14 tahun, salah seorang kawan ayahnya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto, mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan di Hooger Burger School (HBS).

Selama di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dan berinteraksi dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin oleh Tjokroaminoto. Saat di Surabaya, Soekarno bergabung dengan organisasi Jong Java.

Setelah tamat dari HBS tahun 1920, Soekarno hijrah ke Bandung untuk melanjutkan studinya di Technische Hoge School (sekarang menjadi ITB). Kampus inilah yang menjadi tempat bagi Soekarno menimba ilmu selanjutnya. Putra Fajar menyelesaikan studinya tahun 1925.

Saat menimba ilmu di Bandung, Soekarno banyak berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Dowes Dekker yang saat itu menjadi pimpinan organisasi nasional bernama Indische partij.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama dengan Bung Hatta, Soekarno mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Sesaat setelah peristiwa itu, ia dinobatkan menjadi presiden Republik Indonesia yang pertama. Sebagai presiden, Soekarno tampak nyentrik dan penuh wibawa.

Kewibawaannya tidak hanya di tanah kelahirannya (Indonesia), tetapi juga diakui di seluruh belahan dunia. Inilah yang kemudian menjadikan bangsa Indonesia diperhitungkan di kancah perpolitikan internasional.(fix)

Editor: