Dalam kitab sunan dan shohih Abi Hatim, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa ia bersama Rosulullah sedang duduk, sedangkan seorang sedang sholat kemudian berdoa: “Ya Allah aku memohon kepadamu dengan Segala pujian yang engkau miliki, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau maha pemberi, pencipta langit dan bumi, Ya Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Wahai yang maha menghidupkan dan Maha berdiri sendiri”. Maka Nabi bersabda: “Ia telah berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang agung yang apabila ia berdoa dengan nama-nama itu akan dikabulkan, apabila dipinta akan diberi.”
Kedua; Merintih dalam berdoa sesuatu yang disukai oleh Allah:
Imam Al-Auza’i meriwayatkan hadist dari Aisyah:
ذكر الأوزاعي، عن الزهري، عن عروة، عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله : إن الله يحب الملحين في الدعاء.
Dari Aisyah ra, Rosulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merintih dalam berdoa”.
Doa senjata orang beriman dan menolak datangnya bencana
عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه ، قال: قال رسول الله : «الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السموات والأرض.
Dari Ali bin Abi Tholib ra, Rosulullah bersabda: “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.
Imam Ibnu Abi Dunya menyebutkan dalam kitabnya: “Orang-orang yang dikabulkan doa” bahwa seorang sahabat dari anshor bernama Abu Ma’qol seorang pedang, tatkala ia didatangi seorang pencuri yang meminta semua hartanya, lalu ia meminta izin terlebih dahulu untuk shalat. Kemudian ia berwudhu, lalu shalat empat rakaat, ketika di sujud terakhir ia membaca doa:
يا ودود، يا ذا العرش المجيد، يا فعالاً لما تريد، أسألك بعزك الذي لا يرام، وبملكك الذي لا يضام، وبنورك الذي ملأ أركان عرشك أن تكفيني شر هذا اللص، يا مغيث أغثني! يا مغيث أغثني.
Ketika selesai salam, ia melihat seorang berkuda telah berdiri di sampingnya, kemudian menghunus pedang lalu membunuh pencuri tersebut. Ia kemudian bertanya, siapakah Anda? Penunggang kuda itu menjawab: Saya adalah malaikat dari langit ke emapat, saya mendengarmu berdoa lalu aku datang ke mari untuk menolongmu.
Imam Hasan Al-Basri mengatakan: Barang siapa berwudhu lalu sholat empat rakaat kemudian membaca doa ini baik dalam kondisi terdesak atau tidak kecuali dikabulkan doanya.
وعن ثوبان رضي الله عنه ، عن النبي قال: لا يرد القدر إلا الدعاء، ولا يزيد في العمر إلا البر، وإن الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه.
Dari Tsauban ra, Nabi Saw bersabda: “Tidak ada yang dapat menolak qadar kecuali doa, tidak ada yang menambah umur kecuali kebaikan, Sesungguhnya seseorang terhalang dari rezeki karena dosanya. Wallahu a’lam bishowab.