hancau.net – Semenjak work from home (WFH) digaungkan untuk mengurangi penyebaran virus covid-19, ada saja orang-orang yang memanfaatkan keadaan untuk mencari untung. Aji mumpung kali ini bukan datang dari dunia medis, namun dari sebuah aplikasi yang tengah ‘booming’, Vtube.
Sebenarnya “bisnis uang gratis” seperti ini sudah banyak beredar sejak dulu. Entah kenapa baru sekarang menjadi perdebatan serius. Mungkin karena informasi sudah tidak bisa lagi dibendung.
Bahkan penulis sendiri, pernah dan hingga sekarang menggeluti dunia ini, tapi bukan Vtube. Banyak dollar bertebaran di Internet, yang jika kita paham cara kerjanya maka akan gampang mendapatkannya.
Hanya ada 2 jenis sebutan bagi aplikasi penghasil uang seperti ini, yaitu Legit dan Scam. Dalam dunia maya, hal itu lumrah. Karena selalu ada orang-orang yang memanfaatkan momen, apalagi kalau urusannya dengan uang.
Pepatah lama mengatakan, “uang tidak bersaudara”. Saya rasa, pepatah itu ada benarnya.
Legit, berarti situs itu terpercaya dan membayar. Scam berarti situs melakukan penipuan. Scam sendiri memiliki beberapa jenis.
Ada yang situs tersebut tegolong scam dari awal, maksudnya sejak pembayaran pertama uang tidak pernah cair. Ada pula scam di tengah jalan, situs tersebut membayar di awal beberapa kali. Namun setelah beberapa lama, pembayaran tertunda, hingga akhirnya tidak membayar sama sekali.
INVESTASI ILEGAL
Aplikasi keluaran PT Future View Tech Indonesia ini menjanjikan keuntungan bagi siapa saja yang menonton iklan. Akan tetapi bayaran yang diterima oleh member merupakan VP (Vtube Poin) bukan uang tunai. VP sendiri diklaim memiliki nilai sebanyak 1 dollar.
Aplikasi berbasis android ini disinyalir merupakan investasi ilegal dan tergolong ke dalam penipuan. Kok bisa? Padahal kan Vtube memiliki izin Industri dan Kominfo. Tenang, sabar dulu. Ini penjelasannya.
Vtube memang memiliki izin, namun sayangnya izin itu telah dihapus. Mengacu kepada surat edaran Satgas Waspada Investasi (SWI) pada bulan Juni 2020, Aplikasi ini dimasukkan ke dalam golongan entitas investasi ilegal.
SKEMA PONZI
Vtube menggunakan skema ponzi, apa itu skema ponzi? mari kita bahas.
Skema ponzi adalah salah satu cara penipuan, dimana pelaku menawarkan keuntungan dan bonus kepada korban dengan tidak wajar dan semua yang didapatkan oleh korban merupakan uangnya sendiri atau korban baru dari ponzi.
Tapi, daftar Vtube gratis kok? Dimana letak skema ponzinya?
Skema ponzi Vtube ditutupi dengan perpindahan uang antara member setelah pendaftaran yaitu jual-beli VP. Dalam jual beli VP ini vtube memiliki keuntungan antara lain, harus ada VP yang ditahan dan komisi/ pajak yang diterapkan Vtube untuk setiap kali pencairan.
VP yang ditahan sendiri atau tidak bisa ditransaksikan adalah 10 VP atau sekitar Rp. 150.000. Sedangkan untuk komisi atau pajak potongan diambil dan diatur oleh Vtube berbeda-beda sesuai dengan level member.
Ponzi yang ketara di vtube lainnya adalah ketika member membeli aktivasi level misi. Contoh, untuk level bintang 6 dengan 1 paket total biaya aktivasinya adalah 10 ribu VP atau 150 juta rupiah.
Dijanjikan setiap member dalam 40 hari akan mendapatkan imbal balik sebesar 3.500 VP atau 52,5 juta rupiah. Disini terlihat jelas sekali ponzinya, bahwa member ketika ingin mendapatkan hasil yang lebih maka harus membeli atau upgrade level.
Mereka memang membuka pendaftaran secara gratis. Akan tetapi, member gratis tidak akan mendapatkan keuntungan.
Kenapa? karena dalam 40 hari menyelesaikan misi, hanya bisa maksimal mendapatkan 2 VP yang bisa ditarik atau senilai 30 ribu rupiah.
Hal ini akan mendorong member untuk melakukan pembelian paket misi atau upgrade level member.
TIDAK MEMILIKI SOCIAL MEDIA OFFICIAL
Hal janggal lain ialah Vtube tidak memiliki akun media sosial. Walaupun kita keliling dunia mencarinya, hasilnya akan nihil. Dapat dilihat bahwa vtube merupakan perusahaan yang tidak profesional.
SURAT IZIN YANG JANGGAL
Masih tidak percaya bahwa Vtube ilegal? Mari kita bedah izinnya (yang sekarang sudah dihapus)
Izin usaha kemenkumham, vtube merupakan izin untuk jasa komputer (service komputer) bukan untuk bisnis advertising. Sedangkan jika masuk ke dalam aplikasi vtube kita akan disuguhkan beberapa iklan, yang seharusnya ini masuk ke dalam bisnis advertising.
Pada izin yang sudah banyak disebar oleh member vtube, dapat dilihat bahwa nomor kbli-nya adalah 62090. Kbli kelompok 62090 merupakan izin usaha dengan kelompok kegiatan TI dan Jasa komputer lainnya.
Sedangkan, untuk advertising sendiri memiliki kode 7310 tentang jasa periklanan. Semua kode kbli dapat dilihat di website izin.co.id.
Perusahaan beriklan bukan hanya untuk iklannya dilihat saja, tetapi menginginkan konversi menjadi sebuah action. Contohnya pembelian produk atau jasa.
Member vtube jelas bukan target market yang baik karena mindsetnya bukan mengeluarkan uang, tetapi mendapatkan uang. Sangat lucu apabila ada perusahaan bonafit yang beriklan di vtube, jelas manager marketingnya saat itu juga dipecat.
Masih pengen main Vtube? Yakin tidak buang-buang waktu dan materi?
Mari menjadi cerdas dalam berusaha. Semoga informasi ini dapat membantu kawan-kawan yang sedang bingung. Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat.(fix)