apahabar.com, BANJARMASIN – Bertadarus di bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri bila diamalkan.
Apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang memudahkan sebagian orang untuk membaca Alquran di manapun dan kapan pun. Namun, apakah memperlakukan handphone (saat membaca Alquran) sama dengan mushaf?
Dikutip apahabar.com dari kanal youtube Habib Novel bin Muhammad Alaydrus atau yang lebih dikenal Habib Novel Alaydrus pada Jumat (23/4).
“Perlu dijelaskan bahwasanya handphone adalah handphone. Handphone bukanlah mushaf (kitab Alquran) dengan adanya aplikasi Alquran tidak serta merta handphone kita menjadi mushaf,” jelas Habib Novel.
Habib Novel menyontohkan, seperti Alquran yang disimpan pada lemari kaca.
“Semisal di lemari kaca ini (menunjuk ke kaca di belakangnya) ada Alquran yang terbuka kemudian kita bisa melihat Alquran ya mushaf Alquran lewat kaca yang ada, maka menyentuh lemarinya dan menyentuh kacanya itu harus dengan wudhu. Tentu tidak,” jelas Habib Novel.
“Karena kita hanya melihat Alquran yang terbuka dan kita tidak menyentuhnya secara langsung, yang kita sentuh adalah kacanya,” terang Habib Novel.
Sama dengan monitor yang ada di PC dengan monitor yang ada di handphone, kata Habib Novel, maka saat aplikasi tersebut dibuka, sebetulnya yang disentuh adalah layar kacanya. Sehingga, tidak diwajibkan berwudhu. Namun, apabila dilengkapi dengan berwudhu itu akan lebih bagus dan lebih mulia juga pahalanya pun akan berlimpah.
“Kesimpulannya boleh membaca Al-Qur’an di handphone tanpa wudhu. Hanya saja lebih mulia jika kita dalam keadaan berwudhu,” pungkas Habib Novel.

Tim redaksi hancau.net, terdiri dari beberapa pemuda yang senang berkreatifitas di dalam ruangan. Khususnya di depan komputer mereka masing-masing. Jika di masa dahulu, mereka dianggap nerd. Berbeda hal nya di masa sekarang. Sekarang, hampir semua orang beraktifitas di depan layar gadget mereka. Mulai dari berbelanja, bermain, hingga bekerja. Semua dapat dilakukan di dalam satu wadah digital.