covid-19

Cerita Pilu Penyintas Covid-19 di Banjarmasin

hancau – Pandemi Covid-19 telah banyak menyisakan pilu bagi keluarga yang pernah terpapar oleh virus mematikan yang entah datang dari mana ini.

Namun yang pasti keberadaan makhluk hidup tak kasat mata ini di lingkungan sekitar tak bisa diabaikan apalagi dianggap remeh.

Dari sekian banyak kisah pilu dari orang yang pernah berjuang melawan Covid-19 ini adalah disampaikan oleh MA (inisial, atas permintaan nara sumber).

Kisah MA ini pernah dimuat di media apahabar.com edisi 8 Juni 2020. Rasanya tak basi jika dikutip kembali sekadar sebagai motivasi bagi masyarakat untuk lebih waspada, khususnya di era new normal seperti sekarang ini.

Ceritanya berawal dari perjuangan MA merawat ayah, ibu, dan kakaknya, kendati diakhir perjuangannya harus berujung pada kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Suatu kehilangan yang teramat pedih di tengah kondisi kehidupan yang tak kunjung pulih. Karena Covid-19, MA harus kehilangan tiga anggota keluarganya.

MA menceritakan pada 29 April 2020, ibunya memberi kabar lewat telepon bahwa kakaknya sedang sakit. Kondisinya lemah, napasnya cepat, dan kesadaran menurun. Melihat kondisi itu, MA berinisiatif untuk mengukur suhu badan kakaknya yang mencapai 39,5 derajat celsius.

Karena menduga kakaknya terpapar Corona, dia kemudian menghubungi ambulans. Saat itu sama sekali tidak ada tetangga yang diberi tahu, sebab ia khawatir jika kakaknya benar-benar terpapar virus Covid-19.

Kepada petugas medis, ia berterus terang kalau kakaknya dalam keadaan demam tinggi dan sesak napas.  Saat itu semua petugas ambulans yang menjemput menggunakan APD level 3.

“Untung tidak ada tetangga yang terpapar dan petugas medis sudah aman saat penjemputan dan pemeriksaan,” tuturnya.
Lalu, pada hari Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 17.00, ia mendapatkan kabar duka bahwa kakaknya wafat dalam  status Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
“Saya informasikan ke warga kampung dan tetangga serta para famili kalau almarhum tidak dibawa pulang ke  rumah duka, tolong salat ghaib saja untuk jenazah kakak,” pungkasnya.

Editor: