BORNEO online, BANJARMASIN – Seribu relawan terpilih akan menjalani pelatihan penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan. Proses pembukaan pelatihan ditandai dengan pemukulan gong dan pemasangan rompi oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, kepada Plt Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan.
“Tentunya keberadaan relawan ini akan memberikan kontribusi besar untuk mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pentingnya penerapan protokol kesehatan, ” ucap Rudy dalam jumpa pers di Hotel G’Sign Banjarmasin, dikutip dari Apahabar, Kamis (26/11/2020).
Dari 7 wilayah prioritas, Kalsel dipilih menjadi provinsi kelima yang menyelenggarakan pelatihan relawan dalam penanggulangan virus Corona. Dipaparkan Lilik, relawan akan dibekali 4 materi pelatihan untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat.
“Pertama, mengenai protokol kesehatan itu sendiri, bukan sekadar memakai masker tetapi filosofinya apa dan kenapa,” ucap Lilik.
Relawan ujarnya, memiliki jasa yang besar sebab mau berkontribusi membantu bangsa untuk memutus mata penularan Covid-19. Materi lainnya adalah mengenai komunikasi publik, yaitu bagaimana memberikan informasi agar tepat sasaran.
“Hampir dikatakan semua suku bangsa ada di sini. Maka cara menyampaikannya harus baik, tidak menimbulkan pertentangan, ” lanjutnya
Selain dibekali pemahaman terkait penanganan Covid-19, relawan juga diharapkan dapat menyampaikan laporan kegiatan sosialisasi dan pemantauan melalui aplikasi milik BNPB yaitu inaRISK.
“Aplikasi ini bisa memonitor semua aktivitas yang ada, ” katanya
Selain perlengkapan, relawan juga dilengkapi dengan kartu Identitas dan asuransi jiwa. Dukungan ini diberikan semaksimal mungkin untuk dedikasi mereka dalam membantu pemerintah memerangi virus Covid-19.
“Selain masker, rompi dan Id card. Sekaligus dilindungi asuransi untuk kecelakaan apabila meninggal dunia. Kami tahu semua pekerjaan ini memiliki risiko, ” imbuh Ketua Bidang Pelatihan Satgas Relawan, Prasetyo Nurhardjanto menambahkan
Ditargetkan, pembentukan relawan Satgas Covid-19 sebanyak 10 ribu seluruh Indonesia. Ini termasuk dalam rangkaian 32 ribu relawan yang diberikan pelatihan secara daring sebelumnya.
“Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi. Kami yakin relawan tidak bisa melakukan sendiri, perlu dukungan masyarakat, ” tuturnya
Sebagai informasi, pelatihan relawan akan dilaksanakan pada 26 November hingga 02 Desember mendatang. Setiap harinya, pelatihan dibagi menjadi 2 sesi dan 4 kelas berbeda.
Editor: Ghaf