apahabar.com, TANJUNG – Tidak banyak orang yang mengetahui bentuk asli kitab Ad Durrun Nafis karya Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari yang makamnya di Desa Binturu, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong.
Juru kunci makam, Muhammad Guntur menyebutkan kitab asli Ad Durrun Nafis ditulis dengan Bahasa Arab. Dia menyebut, bentuk kitab Ad Durrun Nafis tidak tebal seperti kitab kebanyakan, melainkan hanya setipis buku tulis anak sekolah.
“Walaupun bentuknya tipis, namun jika kita mempelajarinya tidak akan selesai dalam waktu 3 tahun,” jelasnya.
Menurut Guntur, dirinya pernah melihat langsung kitab asli Ad Durrun Nafis tersebut.
Saat itu dirinya pernah dipinjami kitab tersebut oleh juriat beliau Syekh Muhammad Nafis yang berdomisili di Desa Takulat, Kecamatan Kelua.
“Sedikit-sedikit saya pelajari, namun setelah juriat Datu Nafis itu sakit, saya kembalikan kitab yang tadi dipinjami, saat ini beliau sudah meninggal dan kemungkinan diturunkan lagi ke juriat yang lain,” beber Guntur.
Kitab Ad Durrun Nafis juga diajarkan salah seorang juriat beliau di wilayah Kelua ini.
“Adalah H Bahran Kasim yang mengajarkannya, setelah beliau meninggal kini diteruskan oleh anak beliau H Jariyal,” pungkas Guntur.
Penulis:Muhammad Al-Amin

Tim redaksi hancau.net, terdiri dari beberapa pemuda yang senang berkreatifitas di dalam ruangan. Khususnya di depan komputer mereka masing-masing. Jika di masa dahulu, mereka dianggap nerd. Berbeda hal nya di masa sekarang. Sekarang, hampir semua orang beraktifitas di depan layar gadget mereka. Mulai dari berbelanja, bermain, hingga bekerja. Semua dapat dilakukan di dalam satu wadah digital.