Cara Mengajari Anak Salat

apahabar.com, JAKARTA – Salat 5 waktu adalah ibadah wajib bagi setiap umat Islam. Melihat pentingnya ibadah tersebut, anak-anak pun mesti diajarkan salat sejak dini. Bagaimana caranya?

Prof. Habib Quraish Shihab menjelaskan, “Anak umur tiga tahun, perhatiannya pada permainan. Ibu, bapak, dan guru harus memberi kesempatan kepadanya untuk bermain sebanyak mungkin, tetapi hendaknya jangan dilupakan bahwa bermain itu belajar.

Sejak kecil, kata Habib Quraish, anak sudah harus diajar melalui permainan dan dididik melalui pembiasaan. “Hemat saya dalam usia tiga tahun, akan baik jika anak menyaksikan ibunya salat, karena salah satu sifat anak adalah meniru, sehingga dengan melihat ibu bapaknya salat ia akan meniru, bahkan baik jika dibelikan untuknya mukena atau kain atau peci, tanpa harus membebaninya dengan satu kewajiban,” jelas pakar Tafsir Quran ini seperti dilansir Laduni.id yang mengutip tulisan dalam tulisan Prof Quraish Shihab “101 persoalan perempuan”, Senin (26/4).

Habib Quraisyh menyontohkan, Nabi Muhammad Saw memberiarkan cucunya menunggangi beliau ketika sedang sujud, sehingga sujud beliau terasa lama oleh makmum yang mengikuti beliau. Ketika shalat usai, Nabi Muhammad Saw menjelaskan bahwa “Cucuku menunggangi punggungku ketika sujud, dan enggan mengangkat kepala dari sujud sebelum ia puas.”

Nabi Muhammad Saw menganjurkan agar anak diajar salat, tentu dengan syarat-syarat umum dalam gerak-geraknya dan bacaan minimalnya.

“Pertama kali adalah surat al-Fatihah karena salat tidak sah tanpa membacanya, lalu bacaan Tasyahud. Itu semua sambil memberi penjelasan sederhana tentang makna salat, yakni bahwa salat adalah ibadah, kebersihan lahir dan batin, disiplin dan tanda syukur kepada Allah,” bebernya.

Dengan pembiasaan ini, lanjut Prof Quraish, diharapkan ketika anak telah berusia sepuluh tahun, dia telah mengetahui cara dan memahami tujuan salat.

“Namun demikian, tidak ada salahnya sebelum usia tersebut ia diajar menyanyi, atau kata-kata doa pendek tanpa membebaninya melebihi kemampuan dan usianya serta serta pula dengan kecenderungan dan sifat anak-anak. Demikian, wa Allah A’lam,” tutupnya ketika menjawab pertanyaan seorang ibu rumah tangga, Nita.

Sumber: Laduni.id

Editor:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *