apahabar.com, JAKARTA – Ada yang menarik di tahun 2030 mendatang. Pasalnya bulan Ramadan hadir dua kali setahun.
Pada tahun itu, penanggalan kalender Hijriyah 1451-1452. Ramadan pertama hadir pada 5 Januari 2030, dan Ramadan kedua pada 26 Desember 2030.
Kok bisa, bagaimana penghitungannya sih? Dari laporan laman Mashable dilansir okezone, Senin (3/5/2021) menjelaskan.
Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa sama seperti kalender Masehi, kalender Hijriyah punya 12 bulan.
Meski ada kesamaan jumlah hitungan bulan ada 12 bulan dalam satu tahun, namun patut diingat kalender Masehi sudah pakem dengan jumlah 365 hari.
Sementara kalender Hijriyah punya 355 hari. Artinya, ada selisih 10 hari atau 11 hari (dibanding tahun kabisat) dalam setahun.
Nah, perbedaan itulah yang menyebabkan bulan puasa ini selalu lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.
“Perlu dicatat jika hitungan itu terus berlanjut, maka Ramadan dapat hadir dua kali dalam setahun,” demikian laporan dalam laman tersebut.
Lalu bagaimana dengan Ramadan 2030. Jika ditarik menggunakan hitungan tadi, maka Ramadan akan berlangsung dua kali dalam setahun pada tahun 2030.
Itu terjadi Ramadan jatuh di awal tahun 2030 dan yang kedua di akhir 2030.
“Persisinya penanggalan kalender Hijriyah 1451-1452, Ramadan pertama hadir pada 5 Januari 2030, dan Ramadan yang kedua datang pada 26 Desember 2030.” demikian laporan tersebut.
Pun jika merujuk pada hitungan itu, maka Hari Raya Idul Fitri akan hadir dua kali setahun.
Penulis: Triaji Nazulmi

Tim redaksi hancau.net, terdiri dari beberapa pemuda yang senang berkreatifitas di dalam ruangan. Khususnya di depan komputer mereka masing-masing. Jika di masa dahulu, mereka dianggap nerd. Berbeda hal nya di masa sekarang. Sekarang, hampir semua orang beraktifitas di depan layar gadget mereka. Mulai dari berbelanja, bermain, hingga bekerja. Semua dapat dilakukan di dalam satu wadah digital.