Binatang Lebah, Serangga Pemberi Manfaat untuk Manusia

BORNEO online – Satu dari sekian banyak binatang yang disebut dalam Alquran adalah Lebah. Binatang yang satu ini sungguh spesial, ia mengeluarkan cairan yang disebut madu dan memiliki sejuta manfaat bagi manusia.

Dalam buku ‘Alquran vs Sains Modern oleh Dr. Zakir Naik’ lebah madu dikatakan menunjukkan keagungan Allah melalui keajaiban ilmiah yang dijelaskan dalam Alquran. Yakni dalam QS Q.S An-Nahl Ayat: 68-69 yang artinya;

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minumam (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Keunikan Sifat Lebah

Sebelumnya dibahas lebih lanjut terkait keistimewaan lebah yang menghasilkan madu, perlu sahabat gomuslim ketahui lebah memiliki sifat unik yang sangat bisa dijadikan tauladan bagi manusia. Bahwa Allah selalu menyelipkan hikmah bagi manusia dalam segala peristiwa bahkan segala ciptaan-Nya, termasuk lebah.

Pertama, hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih

Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.

Sifat inilah yang sebaiknya dicontoh oleh seorang mukmin, yakni hanya mendekat dan mencari hal yang baik saja.

Kedua, mengeluarkan yang bersih

Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia. Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain. Begitu juga dengan sifat seorang mukmin mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk lainnya.

Ketiga, tidak merusak

Seperti yang disebutkan di atas, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia hinggapi. Begitu pula seorang mukmin, setidaknya ia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apapun baik material atau pun non-material.

Keempat, tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu

Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa tergangggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan kehormatan umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya ditubuh pihak yang diserang. Sifat ini pun setidaknya perlu dimiliki oleh seorang mukmin.

Kelima, Cara Unik Lebah Untuk Berkomunikasi

Von-Frisch menerima Hadiah Nobel pada tahun 1973 untuk penelitiannya tentang perilaku dan komunikasi lebah. Lebah, setelah menemukan taman atau bunga baru, kembali dan memberi tahu lebahnya arah dan peta yang tepat untuk sampai ke sana, yang dikenal sebagai ‘tarian lebah’. Makna gerakan serangga ini yang dimaksudkan untuk mengirimkan informasi antara lebah pekerja telah ditemukan secara ilmiah menggunakan fotografi dan metode lain.

Fakta Madu yang Dihasilkan Lebah

Lebah madu adalah serangga sosial kaya manfaat, semua yang dihasilkan oleh lebah madu dikenal berkhasiat untuk kesehatan Lebah berasimilasi jus dari berbagai jenis bunga dan buah dan membentuk madu di dalam tubuhnya, yang disimpan dalam sel-sel lilin. Sebelum diketahui oleh manusia, fakta ini disebutkan dalam Al-Quran 1.400 tahun yang lalu.

Madu memiliki khasiat penyembuhan dan juga antiseptik ringan. Rusia menggunakan madu untuk menutupi luka mereka dalam Perang Dunia II. Luka akan mempertahankan kelembaban dan meninggalkan sedikit jaringan parut. Karena kepadatan madu, tidak ada jamur atau bakteri yang bisa tumbuh di luka.

Sedangkan, dalam Tafsir Alquran Ibnu Katsir diterangkan bahwa madu lebah itu warnanya bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada yang berwarna putih, kuning, maupun merah. Selain itu, menurut Ibnu Katsir, madu cocok bagi setiap orang, misalnya untuk mengobati dingin, karena madu itu panas.

Di dunia Islam, penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, madu digunakan untuk mengobati penyakit diare. Lem lebah yang berasal dari madu juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu tercatata sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.

Selama hidupnya, Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu, sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.

Selain itu, Ibnu Sina juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina, madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki beragam khasiat.

Madu dan minyak zaitun bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit. Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi reutan pada wajah.

Hal yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan.

Sejatinya, manfaat madu telah dirasakan peradaban manusia sejak dahulu kala. Orang Mesir Kuno telah mengonsumsinya. Penduduk Mesir Kuno sudah terbiasa memanfaatkan madu sebagai makanan bergizi tinggi serta obat berbagai macam penyakit yang mujarab. Meski begitu, peradaban kuno belum mampu menjelaskannya secara ilmiah.

Adalah Ibnu Sina seorang dokter legendaris sepanjang masa – yang telah berhasil membuktikan kebenaran khasiat madu tersebut, dalam usia tua. Konon, Ibnu Sina masih tetap kelihatan sehat dan segar bugar layaknya seorang pemuda, karena terbiasa mengonsumsi madu.

Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker.

Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.

Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita.

Dalam Alquran, madu pun menjadi simbol kenikmatan surga balasan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Termaktub dalam QS Muhammad : 15;

”(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”. Wallahu A’lam Bishowwab.

Source: gomuslim.co.id

Editor: