BORNEO online, Palangka Raya – Sebanyak enam dosen dan satu pegawai di Universitas Negeri Palangka Raya (UPR) dinyatakan postif Covid-19.
“Tujuh orang itu terdiri dari enam dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan satu pegawai Rektorat Universitas Palangka Raya,” kata Emi Abriyani, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya, dikutip dari antara Selasa (27/10/2020).
Emi menjelaskan, tiga dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis terpapar pada tanggal 20-an Oktober. Sementara tiga dosen lain dan satu pegawai rektorat universitas negeri terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah itu baru saja diketahui positif Covid-19.
Saat ini mereka yang telah dinyatakan positif Covid-19 telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
“Satgas melalui tim dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya juga terus melakukan penelusuran terhadap siapa saja yang melakukan kontak erat dengan para dosen dan pegawai yang positif Covid-19 tersebut,” kata Emi.
Selanjutnya, bagi orang tanpa gejala (OTG) dipusatkan di Asrama Haji, Al Mabrur Palangka Raya yang merupakan kawasan karantina bagi masyarakat yang dinyatakan suspek Covid-19.
“Saat ini kami juga tengah mempersiapkan untuk melaksanakan tes cepat terhadap para dosen, pegawai hingga mahasiswa yang juga pernah melakukan kontak dengan mereka yang positif,” kata Emi.
Pernyataan tersebut diungkapkan wanita berhijab itu saat pelaksanaan penyemprotan cairan desinfektan di lingkungan kampus tertua di Kalimantan Tengah itu. Secara mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya juga dilakukan penutupan aktivitas selama 14 hari yang disusul penutupan sementara selama 14 hari untuk lingkungan Rektorat Universitas Palangka Raya.
“Sebagai upaya lain dalam memutus penyebaran Covid-19 hari ini kami melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan di fakultas ekonomi dan bisnis serta lingkungan rektorat Universitas Palangka Raya,” kata Emi.
Sampai saat ini jumlah orang positif Covid-19 di Kota Palangka Raya mencapai 1.200 kasus yang mana 1.090 kasus dinyatakan sembuh, 68 pasien meninggal dan 42 sisanya masih dalam perawatan.