BORNEO online, Banjarmasin – Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin yang diadakan oleh Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menyisakan keluhan dari sejumlah calon kepala daerah.
Di antaranya terkait durasi waktu debat yang dinilai sangat sedikit dan proses pembahasan yang tidak detil. Dengan begitu, pelaksanaan debat tersebut membuat sejumlah paslon merasa kurang puas.
Hal ini dikemukakan Paslon nomor urut 01 Haris Makkie dan Ilham Nor.
Menurut Haris, waktu yang diberikan KPU pada debat kali ini sangat sedikit. Dampaknya debat yang dilakukan terasa tidak memuaskan.
“Kita tidak bisa tuntas mengupas masalah perdebatan, sehingga tidak bisa memberikan penjelasan yang detil,” ungkapnya, dilansir dari apahabar.
Hal serupa diutarakan Paslon Walikota Banjarmasin nomor urut 02, Ibnu Sina dan Arifin Noor.
“Kita sudah menyampaikan pemaparan, walaupun waktunya sangat mepet dan harus dirangkai dengan kalimat yang paling pas agar dipahami setiap warga,” ucap Ibnu.
Menanggapi demikian, Komisioner KPU Banjarmasin, M Taufiqurakhman mengatakan permasalahan waktu tersebut sebenarnya sudah dirumuskan oleh tim perumus. Seluruh Paslon diberikan waktu yang sama.
Di mana dalam pelaksanaan debat yang memiliki Paslon lebih dari 3, diberikan durasi 150 menit, dengan rincian 120 menit pelaksanaan debat, 30 menit iklan.
Namun dengan keluhan masalah waktu tersebut. Pihaknya akan kembali mengevaluasi kembali apa yang perlu dibenahi untuk debat sesi selanjutnya.
“Dari pelaksanaan ini kita akan evaluasi lagi untuk ke depannya agar kita bisa lebih memaksimalkan lagi masalah kendala waktu ini,” pungkasnya.