WARTA PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan, untuk perkembangan kasus konfirmasi baru di Kalimantan Barat pada Kamis 12 November 2020 berjumlah 13 orang.
“Kota Pontianak ada 5 orang, Sintang 7 orang, Ketapang 1 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh berjumlah 15 orang, diantaranya Sintang 4 orang, Pontianak 1 orang, Landak 3 orang, Ketapang 2 orang, Melawi 4 orang, dan Singkawang 1 orang,” ungkapnya, dilansir dari Warta Pontianak.
Sutarmidji juga memaparkan, untuk kasus konfirmasi aktif hingga 12 November 2020, berjumlah 556 orang, baik yang diisolasi mandiri dan di rumah sakit.
Di Rumah Sakit Umum Daerah dokter Soedarso Pontianak, ada 121 orang, Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang sebanyak 1 orang, Rumah Sakit dokter Rubini sebanyak 1 orang, Rumah Sakit M Djoen sebanyak 56 orang. Kemudian Rumah Sakit Agoesdjam sebanyak 19 orang, Rumah Sakit Kartika Husada sebanyak 11 orang, Rumah Sakit Anton Soedjarwo Pontianak sebanyak 8 orang.
Sutarmidji juga memaparkan, untuk kasus konfirmasi aktif hingga 12 November 2020, berjumlah 556 orang, baik yang diisolasi mandiri dan di rumah sakit.
Di Rumah Sakit Umum Daerah dokter Soedarso Pontianak, ada 121 orang, Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang sebanyak 1 orang, Rumah Sakit dokter Rubini sebanyak 1 orang, Rumah Sakit M Djoen sebanyak 56 orang. Kemudian Rumah Sakit Agoesdjam sebanyak 19 orang, Rumah Sakit Kartika Husada sebanyak 11 orang, Rumah Sakit Anton Soedjarwo Pontianak sebanyak 8 orang.
“Lalu Rumah Sakit Untan ada 2 orang, Rumah Sakit Syarif Mohamad Alkadrie sebanyak 4 orang, Rumah Sakit Sambas sebanyak 2 orang. Di Rumah Sakit Antonius sebanyak 6 orang, Rumah Sakit Landak sebanyak 4 orang, di Rumah Sakit Melawi sebanyak 6 orang, dan Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang sebanyak 7 orang,” jelasnya.
Terkait untuk mobile PCR sudah ada di Kubu Raya, Sanggau, dan TNI yang saat ini sudah mempunyai mobile PCR kontainer.
“Dengan itu tracingnya akan lebih cepat dan pemeriksaan swab akan lebih banyak,” pungkasnya.
Editor : A.Gafur

Tim redaksi hancau.net, terdiri dari beberapa pemuda yang senang berkreatifitas di dalam ruangan. Khususnya di depan komputer mereka masing-masing. Jika di masa dahulu, mereka dianggap nerd. Berbeda hal nya di masa sekarang. Sekarang, hampir semua orang beraktifitas di depan layar gadget mereka. Mulai dari berbelanja, bermain, hingga bekerja. Semua dapat dilakukan di dalam satu wadah digital.